get app
inews
Aa Text
Read Next : Analisis Badan Geologi Gempa M4,0 di Cianjur, Struktur Tanah Melapuk

Mengupas Ancaman Sesar Garsela di Garut, PVMBG Sampaikan 3 Rekomendasi

Jumat, 31 Maret 2023 - 17:45:00 WIB
Mengupas Ancaman Sesar Garsela di Garut, PVMBG Sampaikan 3 Rekomendasi
Ilustrasi Sesar Garsela. (Freepik)

GARUT, iNews.id - Sejumlah lokasi di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang, Kabupaten Garut, merupakan lintasan aktivitas dari Sesar Garsela. Patahan ini merupakan sesar aktif di wilayah Jawa Barat bagian selatan, sehingga harus diwaspadai karena dampaknya bisa merusak.

Sesar Garsela atau Sesar Garut Selatan merupakan salah satu sesar aktif yang ada di wilayah Jawa Barat bagian selatan. Sesar ini  memanjang dari selatan Garut hingga ke selatan Bandung sekitar 42 kilometer. Pada sesar ini  terdapat dua segmen yaitu segmen Rakutai (utara) sepanjang 19 kilometer  dan segmen Kencana (selatan) sepanjang 17 kilometer. Segmen Rakutai dan segmen Kencana pada sesar Garsela sama-sama aktif.

Gempa akibat aktivitas sesar Garsela sudah lama menjadi kajian dari PVMBG dan beberapa kali juga memberikan peringatan bahwa Sesar Garsela mengancam terjadinya  kegempaan di wilayah Garut, sehingga harus menjadi perhatian pemerintah maupun masyarakat setempat.

Gempa yang ditimbulkan selama ini tidak terlalu besar di bawah Magnitudo 5,0. Namun demikian, dampaknya yang merusak, seperti gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,3 yang terjadi pada Rabu (1/2/2023) malam yang  merusak banyak rumah warga di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi.

"Satu hal yang patut diwaspadai bahwa meskipun magnitudonya kecil, tetapi karena sangat dangkal maka dapat merusak. Banyak kasus gempa kekuatan di bawah 5,0 dan menimbulkan kerusakan," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono. 

Selain Daryono, pernyataan potensi ancaman gempa Sesar Garsela juga pernah disampaikan juga Penyelidik Bumi Madya, PVMBG Badan Geologi, Kementerian ESDM, Supartoyo saat kunjungannya ke Garut untuk membahas masalah Sesar Garsela dengan Pemerintah Kabupaten Garut, pada 5 Desember 2022.


Tim dari PVMBG  sudah intens memperhatikan potensi bahaya gempa bumi di jalur Sesar Garsela, bahkan jauh sebelum kejadian gempa bumi pada Februari 2023.

Supartoyo mengungkapkan bahwa Garut memiliki dua sumber gempa bumi yakni di laut yang berasosiasi dengan zona subduksi atau salah satu sumber gempa bumi utama di Indonesia yang disebut dengan zona penunjaman. Kedua, potensi gempa dari patahan aktif di darat yang disebut dengan Sesar Garsela.

Wilayah selatan Garut terdapat zona subduksi yang saat ini sedang cukup aktif, yang dibuktikan dengan adanya gempa pada 12 November 2022, kemudian terulang kembali pada 3 Desember 2022 yang mengakibatkan beberapa bangunan rusak ringan.

Tidak lama dari kunjungan tim PVMBG ke Garut, pada 1 Februari 2023  gempa akibat aktivitas Sesar Garsela kembali terjadi dengan kekuatan Magnitudo 4,3. Gempa ini menyebabkan kerusakan 511 rumah warga, serta fasilitas umum seperti masjid dan sekolah di Kecamatan Samarang, dan Pasirwangi.

Setelah kejadian gempa tersebut, Supartoyo bersama timnya melakukan kajian dan analisa dengan turun langsung ke daerah yang terdampak bencana gempa, maupun meneliti lebih lanjut kondisi tanah dan bangunan rumah warga yang rusak akibat gempa di Pasirwangi dan Samarang.


Hasil pemeriksaan kerusakan akibat gempa bumi di kawasan Samarang dan Pasirwangi itu bukan hanya terjadi oleh gempa, melainkan ada peran topografi yaitu kawasan yang berbukit, di lokasi ditemukan adanya retakan tanah mengarah ke lereng yang terindikasi akan terjadi gerakan tanah di kemudian hari.

"Saya saksikan juga di Pasirwangi terdapat ada retakan tanah yang mengarah ke lereng, dan itu mengindikasikan akan terjadinya gerakan tanah, ini juga perlu diwaspadai ke depannya," katanya.

Berdasarkan hasil kajian di lapangan, Tim PVMBG  menyampaikan tiga rekomendasi yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Garut untuk menghindari risiko besar dari kejadian serupa di masa yang akan datang.

Supartoyo di sela-sela kegiatan penyelidikannya di lokasi terdampak gempa di Desa Cisarua, Kecamatan Samarang menyampaikan tiga rekomendasi itu, yakni tentang mitigasi bencana, melakukan pengaturan tata ruang, dan pembentukan peraturan daerah tentang pengaturan aktivitas masyarakat di daerah rawan gempa.

Tiga rekomendasi itu untuk mewaspadai dari ancaman bencana gempa bumi di daerah aktivitas Gempa Sesar Garsela, khususnya di daerah Samarang dan Pasirwangi.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut