Menengok Tempat Kebugaran Tertua di Bandung, Alat Fitnessnya Jadul Peninggalan Belanda
BANDUNG, iNews.id - Umumnya berolahraga ditunjang peralatan dengan teknologi canggih terkini. Namun, di tempat kebugaran tertua Jalan Pagarsih, Kota Bandung ini justru menggunakan alat peninggalan Belanda.
Walau demikian, seluruh alat kebugaran atau fitness di tempat kebugaran tertua di Bandung dan Indonesia tersebut terawat dan dapat digunakan untuk membentuk otot.
Tempat kebugaran bernama HS Fitness itu dibangun pada 1935. Saat ini, HS Fitness masih eksis di tengah gempuran tempat-tempat kebugaran yang menjamur di Kota Bandung.
HS Fitness berlokasi dalam gang kecil yang hanya bisa dimasuki oleh satu orang dewasa di Jalan Pagarsih, Kota Bandung. Tempat kebugaran itu buka setiap hari dari pukul 06.00 sampai 21.00 WIB dan selalu dikunjungi oleh masyarakat.

Seluruh alat kebugaran, seperti mesin katrol, biceps, ez curl bar, barbel, bench, dan leg press macine tidak pernah diganti sejak 88 tahun silam atau dari zaman penjajahan Belanda.
Peralatan fitness yang digunakan sudah uzur atau lawas. Namun seluruh alat fitness di HS Fitness masih bisa digunakan dan berfungsi sangat baik.
Darsa, anggota HS Fitness mengatakan, dirinya melatih otot di tempat ini sejak 1995 atau 18 tahun. Darsa dua hari sekali melatih otot tubuh selama 2 jam agar tetap bugar.
"Arahnya ke keluargaan yah di sini. Kalo latihan mah sama aja seperti di tempat-tempat lain. Cuman peralatannya aja yang sudah tertinggal atau legend di sini," kata Darsa.
Sementaran itu, Hermawan, instruktur HS Fitness mengatakan, seluruh alat kebugaran di HS Fitness tidak pernah diganti sejak 1935 sampai saat ini.

Pengelola HS Fitness, kata Wawan Hermawan, rutin merawat peralatan kebugaran peninggal Belanda itu. Namun perawatan yang dilakukan juga tidak terlalu khusus, hanya dengan memberi oli secara rutin dan membersihkan.
"Dari 35 sampai sekarang sudah berapa puluh tahun. Dari dulu ini-ini aja alat-alatnya. Tapi ada beberapa alat yang diperbaiki. Ada yang baru tapi mayoritas alat di sini jadul," kata Wawan Hermawan.
Wawan Hermawan menyatakan, walaupun peralatannya sudah uzur, HS Fitness selalu dikunjungi orang setiap hari. "Rata-rata jumlah pengunjung antara 10 hingga 40 orang per hari. Setiap hari selalu ada," ujar Wawan Hermawna.
Untuk berolahraga, melatih otot-otot, dan menjaga agar tubuh tetap buka di tempat ini, pengunjung hanya membayar Rp3.000. Dengan tarif sangat murah itu, masyarakat sudah dapat berolahgara menggunakan alat-alat fitnes jadul.
Editor: Agus Warsudi