Menarik! 3 Tokoh yang Pernah Bicara di Kuliah Umum UNPAR Bandung

JAKARTA, iNews.id - Perguruan tinggi seringkali menjadi tempat bagi pertukaran gagasan, peningkatan pengetahuan dan pencerahan. Salah satu cara universitas memfasilitasi proses ini dengan mengundang tokoh politik ternama untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dan masyarakat.
Universitas Parahyangan, yang terletak di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, juga telah menjadi tuan rumah bagi beberapa tokoh politik terkemuka dalam berbagai kesempatan.
Kuliah umum oleh tokoh politik memberikan wawasan yang berharga kepada mahasiswa dan masyarakat umum. Di antara tokoh politik yang pernah memberikan kuliah umum di Universitas Parahyangan, beberapa yang patut dicatat, yaitu:
Dino Patti Djalal merupakan seorang diplomat dan politikus yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.
Ketika memberikan kuliah umum di UNPAR, ia mungkin telah membahas isu-isu hubungan internasional, diplomasi dan peran Indonesia dalam konteks global.
Diskusi dengan Dino Patti Djalal bisa memberikan wawasan tentang tata kelola dunia dan peran Indonesia di dalamnya.
Kuliah tamu yang diselenggarakan dengan tema "Indonesia – Organisasi Internasional dan Tata Kelola Global" dan dipresentasikan oleh Dr. Dino Patti Djalal telah berlangsung pada hari Senin, tanggal 10 Februari 2014.
Acara ini berlokasi di ruang MGR Geisse Lecture Theater Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Katolik Parahyangan.
Dalam kesempatan ini, Dr. Dino Patti Djalal berbagi berbagai pengalaman yang diperolehnya selama menjabat sebagai duta besar Indonesia di Amerika Serikat.
Dia merincikan perjalanan kariernya, prestasi-prestasi yang diukirnya untuk Indonesia di tingkat internasional serta tantangan-tantangan yang dihadapi selama masa jabatannya sebagai duta besar.
Kuliah tamu tersebut berjalan dengan sangat menarik dan peserta, terutama mahasiswa, tampak sangat antusias.
Terdapat banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta yang beragam, mulai dari isu-isu politik internasional hingga isu-isu dalam negeri yang tengah hangat diperbincangkan. Kehadiran pertanyaan-pertanyaan ini menjadikan waktu berlangsungnya acara terasa cepat berlalu.
Ganjar Pranowo merupakan seorang politikus Indonesia yang saat ini calon presiden 2024. Dia dikenal sebagai salah satu tokoh yang berkomitmen dalam memajukan daerahnya, terutama dalam sektor pendidikan, pertanian dan ekonomi.
Ketika memberikan kuliah umum di UNPAR, Ganjar Pranowo mungkin berbicara tentang isu-isu penting yang sedang dihadapi oleh Jawa Tengah dan bagaimana upaya pemerintahannya untuk mengatasi tantangan tersebut.
Ganjar Pranowo memulai kuliah umumnya dengan mencoba mengubah persepsi yang umumnya menganggap politik sebagai sesuatu yang membosankan dan selalu penuh dengan konflik, terutama di kalangan pemuda.
Dia berbagi pengalaman pribadinya yang telah mengubah pandangan tentang partisipasi pemuda dalam politik, terutama saat peristiwa tahun 1998 terjadi. Selain itu, Ganjar juga menyoroti pentingnya aspek pembelajaran dalam politik, serta mengangkat pertanyaan mendasar mengenai motivasi bergabung dalam partai politik.
"Peran legislatif dalam fungsi legislasi sangat penting, yang mencakup tanggung jawab seperti persetujuan anggaran, pengawasan eksekutif, serta mewakili dan menindaklanjuti aspirasi rakyat," ujar Ganjar.
Selain itu, ia juga membahas peran eksekutif dalam pembuatan kebijakan publik, proses penyusunan anggaran, implementasi program pemerintah, hingga pengawasan sektor publik, yang semuanya mengacu pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan.
Ganjar juga menjelaskan dua metode melibatkan pemuda dalam politik, yaitu melalui partisipasi dalam sistem politik atau dengan terlibat di luar sistem sebagai bagian dari masyarakat sipil.
Dia membahas signifikansi penggunaan teknologi dan data dalam melaporkan permasalahan serta menekankan pentingnya politik identitas yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat.
Yenny Wahid merupakan seorang tokoh Indonesia yang dikenal sebagai aktivis, peneliti, dan cendekiawan yang aktif dalam isu-isu sosial, keagamaan, dan perdamaian. Ia lahir pada 27 Februari 1974 dan memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dalam bidang studi internasional dan hubungan internasional.
Yenny Wahid merupakan putri dari mantan Presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid, yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur.
Sebagai anak dari seorang tokoh besar dalam politik dan agama di Indonesia, Yenny Wahid telah memainkan peran penting dalam mempromosikan toleransi beragama, dialog antaragama dan perdamaian di Indonesia.
Dia juga merupakan Direktur Eksekutif dari The Wahid Institute, sebuah lembaga riset dan advokasi yang didirikan oleh keluarganya untuk memajukan nilai-nilai toleransi dan dialog antaragama.
Pertama, penting untuk memahami dasar filosofi dan sejarah Indonesia sebagai landasan yang kuat untuk kemajuan ke depan.
Kedua, pembahasan juga akan mencakup urgensi bagi generasi muda untuk memahami situasi saat ini di negara ini, termasuk pengenalan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan bangsa.
Ketiga, kaum penerus ini diharapkan memiliki visi bersama mengenai cita-cita masa depan bangsa.
Selain itu, dalam diskusi ini akan diperdebatkan strategi-strategi terkait nation building, seperti meningkatkan pemahaman, implementasi, dan penanaman nilai-nilai Pancasila pada tingkat global sebagai bentuk kontribusi Indonesia dalam memodernisasi dunia.
Hal ini juga meliputi peran Indonesia dalam pergeseran dari kekuatan regional menjadi kekuatan global dan upaya untuk menjadikan negara ini sebagai pelaku utama dalam ekonomi dunia.
Editor: Kurnia Illahi