Massa AKAM Jabar dan FPB Unjuk Rasa di Bandung, Protes Kegiatan Habib Rizieq

BANDUNG, iNews.id - Sejumlah pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kerakyatan Anti Makar (AKAM) Jawa Barat berunjuk rasa di Taman Vanda, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (20/11/2020). Mereka memprotes kegiatan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang menimbulkan kerumunan massa.
AKAM menilai, kegiatan Habib Rizieq di tengah pandemi Covid-19 mengancam kesehatan masyarakat. "Kami kecewa. Padahal selama ini pemerintah sudah berusaha keras untuk mengatasi pandemi," kata Koordinator AKAM Gagah Rusmaji, Jumat (20/11/2010).
Gagah mengemukakan, selain melanggar protokol kesehatan, kegiatan Habib Rizieq dan FPI pun mengganggu kondusivitas di masyarakat. Sebab, dalam orasinya, Habib Rizieq dan FPI selalu melontarkan pernyataan yang bisa memecah belah bangsa.
"Masyarakat tidak membutuhkan keramaian, yang dibutuhkan bagaimana menjaga protokol kesehatan dan persatuan sesama anak bangsa," ujar dia.
Oleh karena itu, tutur Gagah, AKAM mendesak Habib Rizieq menghentikan kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa, termasuk berpotensi memecah belah bangsa.
Gagah menuturkan, tidak hanya bagi Habib Rizieq dan FPI, seluruh elemen masyarakat, khususnya ormas-ormas keagamaan lainnya, juga diminta menghentikan kegiatan serupa.
"Kami menolak keras ormas dan kelompok masyarakat, khususnya yang mengatasnamakan identitas agama, melanggar protokol kesehatan dan yang berpotensi memecah belah bangsa," tutur Gagah.
AKAM Jabar, kata dia, menuntut pemerintah daerah, termasuk aparat keamanan TNI dan Polri agar bertindak lebih tegas melarang berbagai kegiatan-kegiatan yang melanggar protokol kesehatan dan berpotensi memecah belah bangsa.
"Kami mendukung penuh pemerintah daerah dan aparat keamanan. Pemerintah daerah dan aparat keamanan harus lebih tegas. Jika tidak, sudah seharusnya diberi sanksi," ujar dia.
Sementara itu, di depan Balai Kota Bandung, aksi serupa dilakukan oleh Front Pembela Bangsa (FPB). Mereka menyatakan, menolak keras kedatangan Habib Rizieq di Jawa Barat.
"Aksi Rizieq Shihab bersama FPI sudah mengganggu ketertiban masyarakat. Penanganan pandemi yang dilakukan oleh pemerintah hingga banyak korban dokter berjatuhan seolah tak berarti akibat kedatangan Rizieq Shihab," kata Koordinasi FPB Anjar.
Anjar mengatakan, kerumunan massa pendukung Habib Rizieq juga berdampak luas terhadap kerukunan antara sesama anak bangsa. Sebagai seorang tokoh, Habib Rizieq seharusnya dapat memberikan pengertian kepada para pendukung untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Karenanya, kami menolak kedatangan Rizieq Shihab dan pendukungnya di Kota Bandung khususnya dan umumnya di seluruh wilayah Jawa Barat karena hanya akan menimbulkan kerumunan dan menimbulkan permusuhan, kebencian, hingga memecah belah antar sesama umat," ujarnya.
Editor: Agus Warsudi