Longsor Terjang 9 Kecamatan di Sukabumi, 2 Orang Tertimbun
SUKABUMI, iNews.id - Bencana longsor menerjang sembilan kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Rabu (4/12/2024). Longsor terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras selama dua hari berturut-turut.
Akibat longsor tersebut, dua orang tertimbun. Satu di antaranya sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sedangkan satu korban lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
"Menurut informasi dari camat, 1 korban jiwa anak-anak terkena longsoran di daerah Kecamatan Simpenan. Untuk identitas atau inisialnya sedang dalam proses laporan," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena.
Deden menjelaskan, material longsoran yang menerjang tempat tinggal korban, mendorong perabotan lemari yang berada di dalam rumah sehingga menimpa korban dan mengakibatkan meninggal dunia.
"Kedua yang di Kecamatan Gegerbitung masih dalam tahap pencarian, jadi belum bisa dinyatakan meninggal. Menurut saksi mata ada yang melihat korban tertimbun jadi masih proses pencarian," ujar Deden.
Deden menambahkan, korban berjenis kelamin perempuan bernama Emah (50) warga Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung, dilaporkan warga tertimbun saat berkebun di wilayah Gunung Baen.
Dia menuturkan, sembilan kecamatan yang ditimpa longsor yakni, Kampung Cisaat, RT 01/02, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan; Kampung Cimapag RT 04/04, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok.
Kampung Cikawung RT 01/03, Desa Babakan Panjang, Kecamatan Nagrak; Kampung Cileutik RT 01/04, Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten.
Selain itu, Kampung Sawahbera RT 10/08, Desa Loji, Kecamatan Simpenan; Kampung Babadan RT 02/30, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu; Kampung Nyomplong RT 02/03, Desa Hegarmamah, Kecamatan Warungkiara; Kampung Ciaul II RT 14/04, Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong, dan Gunung Baen, Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung memperingatkan masyarakat Jawa Barat untuk mewaspadai bencana hidrometrologi selama musim hujan. Kondisi ini berpotensi menyebakan hujan deras disertai sambaran petir, banjir, puting beliung, pergerakan tanah dan tanah longsor.
Berdasarkan analisis cuaca, saat ini puncak musim hujan dengan tingkat curah hujan tinggi dan angin kencang. Kondisi cuaca ini memicu bencana hidrometeorologi seperti yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Selasa (3/12/2024) hingga Rabu (4/12/2024) pagi.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia yang relatif hangat mendukung penguapan dan penambahan massa uap air di sekitar Jawa Barat.
"Selain itu, bibit siklon 95W di Laut Natuna Utara dan sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia Barat daya Banten," ujarnya, Rabu (4/12/2024).
Editor: Kastolani Marzuki