Lirik Lagu Manuk Dadali, Diciptakan oleh Penyiar Radio Terkenal asal Bandung

JAKARTA, iNews.id - Lirik lagu Manuk Dadali diciptakan oleh Sambas Mangundikarta, seorang penyiar radio asal Bandung, pada tahun 1960-an. Manuk Dadali merupakan lagu daerah yang berasal dari Jawa Barat. 

Dalam bahasa Sunda, Manuk Dadali berarti Burung Garuda, yang merupakan lambang negara Republik Indonesia. Lirik lagu ini menggambarkan keperkasaan dan kebanggaan burung Garuda sebagai simbol nasionalisme dan persatuan bangsa. 

Baca Juga

Lirik Lagu Sangguling Obuk, Sering Dinyanyikan di Acara Adat Batak

Dengan melodi yang penuh semangat, lagu ini mengajak pendengarnya untuk mencintai tanah air, hidup rukun dan saling menyayangi. 

Pesan moral yang terkandung dalam lagu ini sangat relevan untuk memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika, yaitu persatuan dalam keberagaman.

Baca Juga

Lirik Lagu Batak PHK, Kisah Sedih Perjuangan Hidup Kehilangan Pekerjaan

Lagu ini juga sering digunakan sebagai pengiring tarian tradisional di Jawa Barat yang menambah keindahan dan makna budaya dari Manuk Dadali. 

Lirik Lagu Manuk Dadali

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang

(Terbang melesat tinggi jauh di angkasa)

Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang

(Membentangkan sayapnya tampak tanpa keraguan)

Kukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk

(Kukunya runcing dan paruhnya melengkung)

Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

(Menjelajahi awan sambil terbangnya cepat menyambar)

Saha anu bisa nyusul kana tandangna?

(Siapa yang bisa menyusul gerak langkahnya?)

Tandang jeung gagahna moal aya duana

(Gerak langkah dan gagahnya tidak akan ada duanya)

Dipikagimir dipikaserab ku sasama

(Disegani dan ditakuti oleh sesama)

Taya karempan kasieun leber wawanenna

(Tiada gentar ketakutan, penuh keberanian)

Reff:

Manuk dadali manuk panggagahna

(Burung garuda burung yang paling gagah)

Lambang sakti Indonesia Jaya

(Lambang sakti Indonesia Jaya)

Manuk dadali ngandung siloka

(Burung garuda mengandung perlambang)

Resep ngahiji rukun sakabehna

(Senang bersatu rukun semuanya)

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri

(Hidup rukun tidak saling iri hati)

Silih pikanyaah teu inggis bela pati

(Saling menyayangi tidak gentar membela mati)

Nyandang harkat martabat bangsa nu utama

(Menjunjung harkat martabat bangsa yang utama)

Itulah lirik lagu Manuk Dadali yang hingga kini tetap menjadi salah satu warisan budaya membanggakan dan sering dinyanyikan dalam berbagai acara, baik formal maupun informal.

Editor: Kurnia Illahi