get app
inews
Aa Text
Read Next : Event Seni Budaya Bakal Rutin Digelar di Situ Ciburuy untuk Dongkrak Kunjungan Wisatawan

Lembang KBB Jadi Incaran Pengusaha untuk Wisata Baru, Lingkungan Terancam

Jumat, 26 Agustus 2022 - 16:37:00 WIB
Lembang KBB Jadi Incaran Pengusaha untuk Wisata Baru, Lingkungan Terancam
Banyak bermunculannya objek wisata baru di kawasan Cikole Lembang dikhawatirkan berdampak buruk kepada lingkungan di sekitarnya terutama saat hujan deras turun. (Foto: iNews.id/Adi Haryanto)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Objek wisata baru banyak bermunculan di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), khususnya di kawasan milik Perhutani. Hal Pasalnya, wilayah bandung utara menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk menghabiskan waktu senggangnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), KBB, Heri Partomo mengakui, banyak pemilik modal yang membuka tempat usaha baru di wilayah Parongpong, Cisarua, dan Lembang. Faktor udara yang sejuk dan pemandangan yang masih asri jadi pertimbangan banyak wisata baru yang muncul.

"Kawasan Lembang sudah dikenal menjadi surganya wisata. Makanya dari total sekitar 200 objek wisata di KBB hampir 70 persennya berada di daerah Lembang," ucapnya, Jumat (26/8/2022).

Menurutnya, sebelum pandemi Covid-19, rata-rata 1-2 objek wisata baru muncul di wilayah Bandung Utara. Hanya karena kondisi ekonomi belum pulih seratus persen, investasi di tempat wisata sempat sedikit menurun. 

Banyaknya objek wisata baru yang bermunculan itu juga membuat pihaknya tidak mengetahui persis, terutama yang di wilayah Perhutani. Sebab pendiriannya tidak melibatkan pemerintah daerah. Seperti yang banyak bermunculan di sepanjang Cikole, Lembang.

"Terkadang pemerintah daerah tidak tahu ada berdiri objek wisata di lahan Perhutani. Tahu-tahu sudah berdiri saja, karena memang pendirian objek wisata di lahan Perhutani tidak melibatkan daerah," tuturnya.


Hanya saja pihaknya mengaku, pernah menerima keluhan dari pelaku usaha di sekitar Cikole. Semenjak kawasan hutan pinus di sekitar Gunung Tangkubanparahu, tepatnya di kanan kiri jalan dijadikan tempat wisata, kerap memunculkan banjir saat hujan deras turun.

"Air yang turun di daerah atas mengalir deras ke bawah bercampur tanah kalau hujan deras. Berbeda saat kawasan hutan pinus itu belum dijadikan tempat wisata," ucapnya. 

Disinggung soal PAD dari sektor pariwisata, Heri menyebutkan, pendapatan dari sektor pariwisata seperti pajak hotel dan restoran, serta retribusi wisata menjadi salah satu yang terbesar di KBB. 

"Kontribusinya sekitar 30 persen dari total PAD KBB atau sekitar Rp100 miliar lebih per tahun," ucapnya. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut