Legoknangka Belum Bisa Dipakai, Lahan TPA Sarimukti KBB Bakal Diperluas 10 Hektare

BANDUNG BARAT, iNews.id - Tempat pembuangan akhir (TPA) Legoknangka, Kabupaten Bandung, masih dalam tahap pembangunan dan belum bisa dipakai. Karena itu, TPA Sarimukti di Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), bakal diperluas 10 hektare untuk menampung ribuan ton sampah Bandung Raya.
Saat ini, TPA Sarimukti overload. Itu jadi masalah lain yang lebih serius jika dibandingkan jalan ambles di area TPA yang saat ini sedang diperbaiki.
"Sebenarnya Sarimukti ini sudah overload. Sementara dalam kondisi normal setiap harinya rata-rata sampah yang dibuang mencapai 2.000 ton dari wilayah Bandung Raya," kata Koordinator Pengelola TPA Sarimukti Riswanto, Rabu (18/1/2023).
Sebanyak 2.000 ton sampah per hari yang dibuang ke TPA Sarimukti itu, ujar Riswanto, berasal dari Kota/Kabupaten Bandung, KBB, dan Kota Cimahi.
Akibatnya saat ini, dari luas TPA sekitar 25 hektare, seluruhnya sudah terpakai. Jika terus diisi, dikhawatirkan sampah bakal semakin menggunung.
"Kami tidak ingin kejadian seperti di TPA Leuwigajah (tumpukan sampah longsor) terulang kembali. Makanya akan dilakukan perluasan lahan ke sebelah timur sekitar 10 hektare," ujar Riswanto.
Riswanto menuturkan, penambahan luas TPA Sarimukti penting dilakukan karena TPA Legoknangka di Nagreg, Kabupaten Bandung belum bisa digunakan sebagai TPA regional. "Jadi, selama Legoknangka belum siap, maka TPA Sarimukti di KBB masih akan terus digunakan," tutur dia.
Berdasarkan perhitungan, kata Riswanto, dengan penambahan luasan sekitar 10 hektare, maka TPA Sarimukti bisa digunakan sampai 2026. Itu akan memperpanjang masa pakai TPA Sarimukti yang saat ini berperan sangat penting sebagai tempat pembuangan sampah Bandung Raya.
Namun, selama musim hujan jalan di areal TPA Sarimukti mengalami ambles. Hujan deras yang turun hampir mempercepat kerusakan. Apalagi jalan tersebut hanya dilapisi batu yang tidak akan kuat menahan bobot truk, dengan bobot lebih dari satu ton dan sehari rata-rata ada 450 truk yang melintasi.
"Sudah jadi siklus tahunan jika musim hujan proses pembuangan ke TPA Sarimukti terkendala. Belum lagi kalau ada sarana pendukung seperti buldoser dan eksavator yang rusak, pastinya pembuangan di lokasi TPA butuh waktu, imbasnya terjadi antren truk seperti sekarang ini," ucap Riswanto.
Editor: Agus Warsudi