Lebih dari 8.000 Ton Sampah Numpuk di Kota Bandung gegara TPA Sarimukti Terbakar
BANDUNG, iNews.id - Lebih dari 8.000 ton sampah menumpuk di Kota Bandung dan belum diangkut. Kondisi tersebut terjadi akibat TPA Sarimukti terbakar.
Pelaksana harian (plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, apabila alternatif solusi tidak diambil secepatnya, volume sampah dikhawatirkan semakin banyak.
"Kalau diritasi, ada 241 ritasi. Kemarin Bandung baru 100 ritasi. Kalau tidak ada (solusi) alternatif, tentu akan kewalahan. Hitungannya 1.300 ton harus diangkut setiap hari. Sekarang sudah 8.000 ton sampah yang tidak bisa kami geser (buang) ke TPA," kata plh Wali Kota Bandung.
Karena itu, Pemkot menjajaki kerja sama dengan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI AD untuk memanfaatkan lahan di kawasan Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Kerja sama ini terkait pemanfaatan lahan Pussenkav untuk keperluan penanganan sampah di Kota Bandung. Lahan sekitar 3 hektare di Pussenkav diperkirakan mampu mengurangi volume sampah yang menumpuk.
"Makanya kita benar-benar ingin mendapatkan data dukung untuk memanfaatkan lahan milik Pusenkav. Saya punya keyakinan itu bisa kita manfaatkan," ujar Ema Sumarna.
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Bandung menetapkan status darurat sampah menyusul keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Status itu merupakan dampak dari TPA Sarimukti terbakar.
Keputusan Gubernur Jawa Barat tersebut tertuang dalam surat Nomor 658/Kep.579-DLH/2023 tentang Penetapan Status Darurat Sampah Bandung Raya, yang ditetapkan pada 24 Agustus 2023.
Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyebut, keputusan Wali Kota Bandung terkait status kedaruratan sampah baru saja ditandatangani, Senin 28 Agustus 2023. Ema menyebut untuk mengakselerasi penanganan sampah, Pemkot Bandung juga telah membentuk Satuan Tugas Kedaruratan Sampah.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Forkopimda menyatakan kota Bandung sedang darurat sampah sehingga di dalamnya kita bentuk satgas per hari ini. Saya tandatangani dan itu melibatkan semua unsur mulai dari kepolisian, TNI, dan sebagainya," kata Ema, Senin (28/8/2023).
Editor: Agus Warsudi