Kurangi Beban Utang, PT BIJB Lepas Saham Bandara Kertajati ke Investor Asing
BANDUNG, iNews,id - Rencana penjualan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) tak lepas dari kebutuhan uang untuk membayar utang saat pembangunan. Hadirnya investor diyakini dapat mengurangi beban utang yang ditanggung bandara terbesar kedua di Indonesia ini.
"Jadi itu salah satu upaya karena kita tahu (bandara) ini dibangun dengan biaya pinjaman yang cukup besar. Jadi otomatis itu harus ada bagi hasilnya atau bunga. Ini cukup memberatkan karena kalau utang tidak ditutup, sementara penghasilan belum bisa menutupi," kata VP of ICT and Corcomm PT BIJB, Agus Sugeng Widodo Agus, Rabu (25/1/2023).
Selain itu, hadirnya investor diharapkan bisa memaksimalkan kinerja pengelola sehingga pengelolaan lebih tenang lantaran soal utang bisa dibantu dan fokus selanjutnya adalah memajukan bandara kebanggaan warga Jabar ini.
"Jadi menurut saya satu-satunya jalan adalah investor kita undang untuk sebagian (membayar) peminjam atau perbankan. Jadi manajemen itu fokus untuk pengembangan ini," ujar Agus.
Agus memastikan, persoalan penjualan saham ke perusahaan asing sudah berdasarkan keputusan bersama dan telah melakukan diskusi panjang.
"Artinya, tidak mungkin kita gegabah maslah seperti ini (penjualan saham), tetapi salah satu karena kondisi perekonomian kita kalu ada orang yang mau bantu," ujar Agus.
Ditambahkan Agus, pengelolaan Bandara Kertajati juga tidak akan terganggu dengan penjualan saham tersebut. Pasalnya, saham mayoritas Bandara Kertajati masih dipegang perusahaan dalam negeri yang notabene PT BIJB.
"Terpenting kan kewenangan pemegang saham tetap di kita. Dan negara ataupun perusahaan asing yang ikut investasi itu akan juga mendapatkan keuntungan dengan proporsi seperti yang di UU," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, perusahaan asal India dan Arab Saudi tertarik untuk berinvestasi di BIJB Kertajati. Hal ini disampaikan dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2022).
Budi mengatakan, dengan hadirnya investor, maka Bandara Kertajati akan dikembangkan menjadi bandara kargo, termasuk pusat bengkel maintenance, repair, and overhaul (MRO) pesawat.
"Presiden sangat setuju juga Kertajati bisa jadi MRO dan juga untuk kargo karena dekat Patimban," ucap Budi.
Editor: Asep Supiandi