Kuliner Unik Indramayu, Mi Ayam Disajikan dalam Batok Kelapa Muda

INDRAMAYU, iNews.id - Kuliner mi ayam sudah sangat akrab bagi sebagian masyarakat Indonesia. Hampir di setiap daerah, terutama di Pulau Jawa terdapat kedai yang menjual mi ayam.
Pada umumnya, mi ayam disajikan kepada pelanggan menggunakan mangkuk. Namun, ada yang berbeda di kedai Mie Ayam Kelapa Muda Wong Waled, yang berlokasi di Jalan Cimanuk Barat, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Di kedai sederhana ini, satu porsi mi ayam disajikan dengan batok kelapa muda, lengkap dengan kuah dan daging kelapa muda.
Selain keunikan dari penyajiannya, rasanya pun berbeda dengan mi ayam pada umumnya. Mi ayam kelapa muda ini memiliki rasa gurih dan sedikit asam dari daging kelapanya.
Terlebih, jika diberi sedikit sambal dan bumbu tambahan, lidah anda akan dimanjakan dengan berbagai cita rasa dan aroma yang begitu sedap.
Seperti yang dikatakan Panji (32), salah satu pelanggan Mie Ayam Kelapa Muda Wong Waled, menurutnya mi ayam di tempat tersebut berbeda dengan mi ayam pada umumnya. Selain dari segi tampilan penyajiannya, daging buah kelapa muda yang dijadikan mangkuk pun bisa dimakan.
"Saya sering ke sini. Di sini tuh cara penyajiannya beda dengan yang lain, ditambah mangkuknya dari kelapa yang baru dan bisa dimakan juga, unik lah," ujar dia, kepada iNews.id, Kamis (7/12/2023).
Tak hanya itu, lanjut Panji, saat menyantap mi ayam kelapa, terdapat aroma kelapa muda yang perpaduan dengan rasa gurih dari kuah mie ayam tersebut.
"Saya pesan mi ayam kelapa, rasanya enak, ada sedikit aroma kelapanya juga. Terus kelapanya dari degan (kelapa muda), jadi gak keras, rasa mi ayamnya gak hilang, jadi rasa kelapa sama mi ayamnya sangat menyatu," ujar dia.
Sementara pemilik kedai Mie Ayam Kelapa Wong Waled, Mahfudin (38) menuturkan, mi ayam di tempatnya berjualan berbeda dengan mi ayam di tempat lain.
"Kalau di sini tuh tampilannya yang bikin beda, mangkuknya pakai kelapa muda. Terus daging kelapanya itu bisa dimakan dengan mie ayamnya," tutur dia.
Dalam satu buah kelapa, Mahfudin mengatakan, daging dan air dari kelapanya dapat dinikmati oleh para pengunjung.
"Air kelapanya gak dibuang, melainkan disajikan buat minumnya konsumen. Jadi satu kelapa itu gak dibuang, semua bisa dimakan, kecuali batoknya. Rasanya beda juga, ada gurih ditambah campuran kelapa yang bikin sedap," kata dia.
Editor: Asep Supiandi