get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Pasien Covid-19 dari Klaster Senam di Tasikmalaya Boleh Pulang, 44 Masih Diisolasi

Klaster Pesantren Muncul Lagi di Tasikmalaya, 16 Santri Nurul Huda Terpapar Covid-19

Senin, 15 Maret 2021 - 18:21:00 WIB
Klaster Pesantren Muncul Lagi di Tasikmalaya, 16 Santri Nurul Huda Terpapar Covid-19
Wabup Tasikmalaya Deni Ramdani Sagara memberikan motivasi kepada para santri yang terpapar Covid-19. (Foto: iNews/Asep Juhariyono)

TASIKMALAYA, iNews.id - Sebanyak 16 santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda di Desa Mandalawangi, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 setelah menjalani test swab. Saat ini, belasan santri positif Covid-19 itu menjalani isolasi mandiri di asrama dalam ponpes.

Selama isolasi, para santri mengeluhkan sesak napas, demam, dan hilang fungsi indera penciuman serta perasa. Selain itu, mereka kekurangan makanan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, terungkapnya klaster pesantren itu berawal pada akhir Februari 2021 ada sejumlah santri wanita yang mengalami demam beberapa hari.

Kemudian, setelah demam, para santri mengalami fungsi indra penciuman dan perasa hilang. Pengelola pondok pesantren pun langsung melakukan karantina dan melaporkannya ke gugus tugas Desa Mandalawangi.

Setelah dilakukan pengecekan dan tes swab, ternyata jumlah santri yang mengalami gejala terus bertambah. Dari 17 orang santri yang menjalani uji usap atau swab, hasilnya 16 dinyatakan positif Covid-19.

Rata-rata para santri yang positif Covid-19 itu mengeluhkan demam sesak nafas dan hilang fungsi indera penciuman. Seusai mendapat laporan dari media sosial terkait klaster pondok pesantren, Wakil Bupati Tasikmalaya Deni Ramdani Sagara sagara melakukan peninjauan langsung ke pondok pesantren yang lokasinya di pelosok tersebut.

Dengan menggunakan pengeras suara dari mobil patwal polisi, Wabup Deni Ramdani Sagara memberikan motivasi kepada para santri yang terpapar Covid-19. 

Saat melakukan peninjuan kondisi para santri, Wabup Tasikmalaya menerima keluhan mengenai kurangnya asupan makanan. Mereka hanya bisa makan dua kali dalam sehari.

"Mendengar keluhan itu, saya berjanji membantu memasok bantuan makanan dan vitamin selama para santri menjalani masa isolasi," kata Deni Ramdani Sagara.

Menurut Wabup Tasikmalaya, guna mengantisipasi munculnya klaster pondok pesantren, seluruh pengelola  di ponpes, memiliki layanan kesehatan dan fasilitas medis dan ruang isolasi memadai. 

"Sehingga, jika ada gejala Covid-19 yang dirasakan oleh para santri atau tenaga pengajar di lingkungan pondok pesantren, bisa langsung diatasi," ujarnya.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut