get app
inews
Aa Text
Read Next : Angka Kematian Meningkat, Pemkab Subang Siapkan TPU Covid-19 di Wanareja

Klaster Hajatan di Subang Terus Makan Korban, Warga Positif Covid Meninggal Jadi 15

Jumat, 18 Juni 2021 - 21:14:00 WIB
Klaster Hajatan di Subang Terus Makan Korban, Warga Positif Covid Meninggal Jadi 15
Wakil Bupati Subang Agus Masykur memberikan motivasi kepada warga Desa Kihiyang yang tengah menjalani isolasi mandiri agar memiliki semangat untuk tetap hidup dan sembuh dari Covid. (Foto: iNews/Yudy Heryawan Juanda)

SUBANG, iNews.id - Klaster hajatan di Desa Kihiyang, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang terus memakan korban. Warga positif Covid-19 yang meninggal bertambah menjadi 15 orang, Jumat (18/6/2021).

Para korban meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumah. Sebelumnya, korban meninggal akibat penularan Covid-19 dari acara hajatan tersebut sembilan orang. Korban kesembilan adalah kakek Suwadi (75) yang meninggal pada Rabu (16/6/2021).

Tingginya jumlah kematian akibat Covid-19 di desa itu, membuat Wakil Bupati Subang Agus Masykur bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinana Daerah (Forkopimda) Kabupaten Subang, datang ke Desa Kihiyang, Kecamatan Binong untuk memastikan penanganan dari satuan tugas (satgas) berjalan baik.

Wakil Bupati Subang dan unsur Forkopimda Subang memberikan sosialisasi kepada para perwakilan masyarakat terkait kewajiban mematuhi protokol kesehatan dan melayani warga yang sedang menajalani isolasi mandiri agar kondisi mereka tidak menurun dan kembali sehat.

Forkopimda Subang juga mengunjungi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri untuk memberikan semangat dan sembako untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

"Kondisi psikologi masyarakat Desa Kihiyang khususnya yang sedang menjalani isolasi mandiri, sangat memprihatinkan. Sebagian masyarakat ketakutan, ada kekhawatiran yang berlebihan terkait Covid-19 ini," kata Wabup Subang.

Karena itu, ujar Agus Masykur, kedatangannya bersama unsur Forkopimda Subang untuk memberikan support (dukungan) kepada masyarakat agar mereka memiliki semangat untuk hidup dan sembuh. 

"Kami memberikan bantuan sembako dan edukasi kepada masyarakat bahwa mereka yang menjalani isolasi mandiri jangan dikucilkan. Ini (Covid-19) bukan aib. Berikan dukungan kepada yang menjalani isolasi," ujar Agus Masykur.

Untuk memperketat aktivitas di Desa Kihiyang, tutur Wabup, Satgas Covid-19 Kabupaten Subang menurunkan polisi, TNI, dan linmas untuk membubarkan masyarakat yang nekat berkerumun. Satgas juga memperketat akses keluar masuk di Desa Kihiyang. 

"Selain itu, menginstruksikan Satgas Covid-19 Kecamatan Binong untuk memberikan perhatian kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri," tutur Wabup.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 84 warga di Desa Kihiyang, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang, Jawa Barat terpapar Covid-19. Penularan virus Corona terjadi setelah seorang warga menggelar hajatan.

Saat ini akivitas warga di Desa Kihiyang, tampak sepi, Selasa (15/6/2021). Hanya terlihat beberapa warga yang melintas menggunakan sepeda motor.

Klaster penularan Covid-19 hajatan ini terungkap setelah warga yang menggelar hajatan berobat ke Puskesmas Binong dengan keluhan demam dan batuk. Setelah dites swab, ternyata warga tersebut positif Covid-19.

"Pihak Puskesmas Binong lantas melakukan tracing. Hasilnya 84 warga diketahui positif terpapar Covid-19," kata Kepala Puskesmas Binong.

Petugas Puskesmas Binong, ujar Anang, terus melakukan tracing dan testing serta sosialisai kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Sementara itu, kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Subang mengalami peningkatan cukup tajam pascalibur lebaran 2021. Sampai saat ini, 6.000 lebih warga Subang telah terpapar Covid-19. Sebanyak 200 lebih di antaranya meninggal dunia.

Selain di Desa Kihiyang, Kecamatan Binong, penularan Covid-19 juga terjadi Dusun Dukuh Barat, Dukuh Tengah, dan Dukuh Girang, Desa Dukuh, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang. Sebanyak 31 warga positif terpapar Covid-19, tujuh di antaranya meninggal dunia. Sedangkan 24 warga lainnya saat ini masih menjalani isolasi mandiri.

Menyusul kasus tersebut, Pemerintah Desa Dukuh melakukan karantina lokal di Dusun Dukuh Barat. Puluhan warga tersebut terpapar virus Corona diduga setelah mudik dan berwisata saat libur panjang lebaran beberapa waktu lalu.

Satgas Covid-19 Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang menetapkan Dusun Dukuh Barat berstatus zona merah atau risiko tinggi penularan Virus Corona.

Karena itu, Dusun Dukuh Barat lockdown. Sejumlah jalan dan gang di dusun tersebut ditutup dengan portal. Terpasang sebuah triplek dengan tulisan, seperti "Ditutup Sementara", "Ditutup, Zona Merah" dan "Mohon Maaf Jalan Ditutup Sementara, PPKM Mikro Covid-19".

Orang dari luar dusun dilarang masuk. Sedangkan warga di Dusun Dukuh Barat dilarang keluar dari lingkungan tempat tinggal mereka. Pantauan di lokasi, Dusun Dukuh Barat tampak sepi dari aktivitas warga.

Kepala Puskesmas Jatibaru Doding Saepudin mengatakan, selain di Dusun Dukuh Barat, dua dusun lain di Desa Dukuh juga mengalami peningkatan kasus penularan Covid-19. Dua dusun tersebut antara lain, Dukuh Tengah dan Dukuh Girang. 

"Berdasarkan penelusuran dan evaluasi, kebanyakan klaster rumah tangga yang setelah mudik lebaran. Kami terus melakukan tracing kontak erat warga yang positif Covid-19. Saat ini, Satgas Covid-19 Kabupaten Subang juga memperketat protokol kesehatan," kata Doding.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut