Kisah Tragis Ratu Nilakendra, Raja Pajajaran yang Lari ke Hutan saat Istana Diserbu Banten
MALANG, iNews.id – Kisah akhir tragis Kerajaan Pajajaran tak bisa dilepaskan dari nama Ratu Nilakendra. Dalam berbagai sumber sejarah, kepemimpinan raja ini dinilai lemah hingga memicu kehancuran kerajaan besar di tanah Sunda tersebut.
Nilakendra memerintah saat posisi Pajajaran sudah terdesak dari berbagai sisi. Bukannya memimpin pasukan secara langsung, dia justru melarikan diri ke hutan Sunda saat kerajaan diserang pasukan dari Kerajaan Banten.
Serangkaian serangan dari Panembahan Hasanudin dan Pangeran Yusuf membuat kondisi Pajajaran semakin kacau. Dalam buku Hitam Putih Pajajaran: Dari Kejayaan hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran, disebutkan bahwa konflik perbatasan antara Banten dan Pajajaran menjadi pemicu perang besar.
Dalam catatan naskah kuno Carita Parahiyangan, Nilakendra disebut tak memiliki kemampuan strategis dalam peperangan. Dia lebih mengandalkan jimat dan benda pusaka, termasuk “Ngibuda Sanghiyang Panji” yang dipercaya sebagai penolak bala.
Sayangnya, semua itu gagal melindungi istana. Pasukan Banten berhasil merebut Pakuan, ibu kota Pajajaran.
Serangan terakhir dari Banten menandai keruntuhan Kerajaan Pajajaran. Ratu Nilakendra pun tercatat sebagai raja terakhir yang memerintah tanpa istana.
Editor: Donald Karouw