Kisah Orang yang Meninggalkan Shalat, Siksanya Pedih
JAKARTA, iNews.id - Kisah mengenai orang yang meninggalkan shalat bisa menjadi pelajaran penuh hikmah bagi setiap Muslim. Sebagaimana diketahui, shalat adalah salah satu pilar agama Islam yang wajib dikerjakan.
Kewajiban mengerjakan sholat juga disampaikan dalam firman Allah di dalam Al Quran surah Al Bayyinah ayat 5:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا الله مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. Al Bayyinah ayat 5).
Perintah mengerjakan shalat telah termaktub pada beberapa ayat di Al Quran. Dalam surat An Nisa ayat 103, disebutkan bahwa sholat itu hukumnya wajib dan telah ditentukan waktunya untuk orang-orang yang beriman. Allah berfirman:
Artinya: Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan (shalatmu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. An-Nisa Ayat 103)
Mereka yang meninggalkan shalat akan mendapatkan siksa yang pedih. Hal itu sebagaimana termaktub dalam ayat berikut:
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan, berada di dalam surga, mereka tanya menanya, tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”.” (QS. Al Mudatstsir [74] : 38-47)
Menukil dari laman Masjid Nusantara, pernah ada kisah memprihatinkan pada masa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq tentang orang yang meninggalkan shalat.
Satu waktu, ada seorang sahabat yang meninggal dunia dan siap untuk dishalatkan. Akan tetapi, tiba-tiba jenazah sahabat itu bergerak-gerak. Lantas, seorang di antara mereka membuka ikatan kafan kerana menyangka jenazah itu masih hidup.
Saat kafan terbuka, alangkah terkejutnya semua orang kerana mayat seorang sahabat itu dililit dan digigit oleh seekor ular. Lalu, orang-orang mengambil kayu untuk menyingkirkan ular tersebut.
Mereka semakin terperanjat karena ular itu ternyata bisa berbicara. Ular itu berkata:
“Apakah sebabnya kamu hendak membunuhku. Aku tidak bersalah dan tidak pula menyakiti kamu. Aku hanya menjalankan perintah Allah menyiksa mayat ini sampai hari kiamat".
Seseorang kemudian bertanya, “Apakah yang menyebabkan mayat ini disiksa?”. Kemudian, ular tersebut menjawab: “Mayat ini selama hidupnya telah melakukan tiga kesalahan yaitu, ia tidak pernah mengindahkan adzan dan tidak pula mengerjakan shalat. Kedua, ia tidak mengeluarkan zakat hartanya. Ketiga, ia tidak mau mendengarkan para alim ulama."
Editor: Komaruddin Bagja