Kisah Lutung Kasarung, Legenda Tatar Pasundan Sarat Pelajaran Berharga
Ternyata, Putri Purbararang meminta perlombaan adu ketampanan tunangan. Terkejutlah semua orang yang hadir di istana. pastilah perlombaan ini akan dimenangkan oleh Putri Purbararang. Raden Indrajaya adalah pemuda paling tampan yang ada di Kerajaan Pasir Batang. Tidak ada pemuda manapun yang lebih tampan dari Raden Indrajaya.
Putri Purbararang maju sambil menggandeng tangan Raden Indrajaya dengan senyum kemenangan dan kelicikan. Dia merasa sangat yakin bahwa seluruh kerajaan Pasir Batang akan menjadi miliknya.
Dia bahkan menghina Putri Purbasari bahwa lutung jelek yang selalu mengikuti Putri Purbasari ke mana-mana itu adalah tunangannya. Putri Purbasari tidak tahu harus berbuat apa, hingga Lutung Kasarung berbisik kepadanya untuk segera menggandengnya dan maju ke dekat Putri Purbararang dan Raden Indrajaya.
Putri Purbasari kemudian dengan yakin menggandeng Lutung Kasarung dan maju ke depan mendekati Putri Purbararang dan Raden Indrajaya. Semua hadirin yang ada di istana terhenyak. Putri Pusrbasari mempunyai tunangan seekor lutung yang jelek. Tetapi keadaan itu hanya berlangsung sekejap.
Ketika Lutung Kasarung berdiri bersebelahan dengan Raden Indrajaya, berubahlah ia menjadi sosoknya yang sebenarnya. Kini Sanghyang Guruminda itu telah terbebas dari hukuman. Wujudnya sebagai Lutung Kasarung telah diambil, kini dia menjadi Sanghyang Guruminda yang sebenarnya.
Dia adalah makhluk kayangan yang sangat tampan. Ketampanan Raden Indrajaya redup saat Sanghyang Guruminda berdiri di sebelahnya. Semua hadirin bertepuk tangan. Putri Purbararang dan Raden Indrajaya kaget sekali. Keadaan berubah seratus delapan puluh derajat. Hukum pancung menanti mereka.
Akan tetapi, karena kebaikan hati Putri Purbasari, hukuman pancung tidak dilakukan. Dia memaafkan kakaknya itu dengan ikhlas. Prabu Tapa Agung sangat bahagia. Tidak salah jika dia nantinya menyerahkan tampuk pemerintahan kepada Putri Purbasari. Akhirnya Purbasari dan Sanghyang Guruminda hidup bahagia selamanya di Kerajaan Pasir Batang.
Itulah kisah Lutung Kasarung. Banyak hikmah dan nilai yang didapat dari cerita legenda ini, salah satunya ambisi kekuasaan, dengki dan kesombongan pada akhirnya akan menuai badai.
Editor: Asep Supiandi