get app
inews
Aa Text
Read Next : Geger di Masjid Raya At-Taqwa Cirebon, Pria Ditemukan Tewas Mulut Berdarah

Kisah Hilangnya Kekayaan Pajajaran usai Perjanjian dengan Kesultanan Cirebon

Minggu, 02 Januari 2022 - 10:33:00 WIB
Kisah Hilangnya Kekayaan Pajajaran usai Perjanjian dengan Kesultanan Cirebon
Lukisan imajiner tentang sosok Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi. (Foto: Istimewa)

Tahun 1530 Masehi, Sumedang pun mulai masuk dalam pengaruh Cirebon. Pengaruh ini ditandai dengan adanya penobatan Pangeran Santri menjadi Bupati Sumedang, pada tahun 21 Oktober 1530. Secara garis keturunan, kakak ipar Syarif Hidayatullah, buyut Pangeran Santri adalah Syekh Datuk Kahfi, pendiri pesantren pertama di Tanah Cirebon.

Selanjutnya kawasan Citarum yang sebelumnya menjadi wilayah kekuasaan Pajajaran pun mulai bisa diambil alih oleh Kesultanan Cirebon. Alhasil Cirebon mulai mendapatkan kedudukan mapan.

Selain itu karena gerakan perlawanan ke Pakuan selalu mendapatkan perlawanan dari pasukan Surawisesa, akhirnya kedua belah pihak sepakat mengambil jalan terbaik dengan menggelar perdamaian dengan mengakui keberadaan daerah masing-masing. 

Di tahun 1531 Masehi tercipta perdamaian yang dikomandoi oleh Syarif Hidayatullah mewakili Kesultanan Cirebon dan Prabu Surawisesa mewakili Kerajaan Pajajaran. Perjanjian ini menyepakati bahwa masing-masing kerajaan berdiri sebagai negara yang merdeka.

Tidak ada penyerangan apapun yang dilakukan kedua belah pihak. Cirebon mengakui keberadaan Kerajaan Pajajaran, dan sebaliknya Pajajaran mengakui keberadaan Cirebon. Pihak Cirebon pun telah menandatangani naskah perjanjian ini adalah Pangeran Pasarean merupakan putra mahkota Cirebon, Fadillah Khan, dan Hasanuddin.

Perjanjian ini memberikan kesempatan kepada Surawisesa untuk mengurusi kembali Kerajaan Pajajaran yang sempat kocar-kacir akibat peperangan yang terus terjadi. Beberapa warisan dari sang ayahnya, Prabu Siliwangi yang hanya tersisa setengah, mulai ia pulihkan kembali.

Walaupun pascaperjanjian ini, hampir sebagian besar wilayah di pantai utara Pulau Jawa lepas. Padahal di beberapa wilayah ini merupakan tempat Kerajaan Pajajaran untuk memperkaya di bidang maritim.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut