get app
inews
Aa Text
Read Next : Dedi Mulyadi Laporkan Pelaku Pembabatan Hutan Bambu di Purwakarta ke Polisi

Kisah Abah Adim Kehilangan 2 Hektare Hutan Bambu Garapan Dibabat Orang Tak Dikenal

Kamis, 12 Agustus 2021 - 08:51:00 WIB
Kisah Abah Adim Kehilangan 2 Hektare Hutan Bambu Garapan Dibabat Orang Tak Dikenal
Abah Adim bersama Dedi Mulyadi melihat lahan hutan bambu garapannya habis ditebang orang tak dikenal. (Foto: istimewa)

PURWAKARTA, iNews.id - Abah Adim, warga di Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, terkejut bukan kepalang saat tahu hutan bambu seluas 2 hektare garapannya telah habis dibabat orang tak dikenal. Aksi pembabatan terjadi saat Abah Adim terbaring sakit selama 1,5 bulan. 

Yang lebih mengejutkan lagi, lahan seluas dua hektare tersebut bakal ditanami pisang. Terbayang dalam benak Abah Adim betapa bahayanya jika lereng gunung ditanami pisang.

Tanah akan semakin rapuh dan tidak ada tanaman yang dapat memperkuat struktur tanah. Bencana tanah longsor dan bebatuan sewaktu-waktu bakal terjadi. Peristiwa mengerikan tergambar di benak Abah Adim.

Pria lanjut usia sekitar 70 tahun ini merupakan pemilik izin garapan di lahan Perhutani seluas 10 hektare. Di lahan itu, Abah Adim mengelola hutan bambu

“Abah waktu itu sakit 1,5 bulan enggak keluar rumah. Tiba-tiba dikasih tahu bambu habis ditebang. Itu tidak ada yang izin atau bilang dulu ke Abah buat tebangnya,” kata Abah Adim saat berbincang dengan Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi di lahan garapannya, Rabu (11/8/2021).

Abah Adim telah menggarap lahan tersebut sejak 1965. Akhirnya, Abah Adim mengantongi izin garapan resmi dari Perhutani. Selama ini Abah Adim mengartikan izin tersebut adalah untuk memberdayakan kawasan hutan tanpa merusak.

Pada tahun 2000, Abah Adim mencoba peruntungan dengan menanam pisang di sebidang lahan. Namun gagal karena pisang tidak produktif dan habis dimakan monyet di kawasan itu. Selain itu tanaman pisang malah menyebabkan 1,5 hektare lahan garapan longsor.

“Pada 2006, mulai ditanami bambu bareng warga. Alhamdulillah menghasilkan dan tidak ada lagi longsor. Abah merasa punya kewajiban untuk menjaga dan dititipi hutan makanya pohon bambu yang ada tidak ditebang. Abah juga sudah menghabiskan dana Rp120 juta untuk merawat dan bikin jalan di sini,” ujarnya.

Namun kini bambu yang sudah bertahun-tahun ditanam dan tinggal panen sudah rusak ditebang orang. Abah Adim pun merasa sedih karena baru pulih dari sakit dan mendapati lahan ekonominya telah hancur.

Dedi Mulyadi yang mendengar curhatan tersebut langsung menanyakan kepada pihak perusahaan dan LMDH yang mengaku telah memiliki izin perhutanan sosial. Dedi menanyakan siapa orang yang telah menebang bambu tanpa sepengetahuan Abah Adim.

Ketua LMDH Bambu Jaya Ucok mengatakan, telah meminta izin sebelum melakukan penebangan. Bahkan rencana penanaman pisang juga merupakan keinginan warga yang difasilitasi oleh LMDH untuk disampaikan ke KLHK.

Abah Adim secara tegas menjawab tidak pernah mengizinkan orang menebang di tempatnya. Terlebih saat itu dia sedang sakit. Dia baru tahu hutan bambunya telah ditebang sekitar satu minggu setelah pulih dari sakit.

Warga pun menolak mentah-mentah apa yang diucapkan Ucok. Sebab warga sudah sejahtera dengan bambu. “Dia (Ucok) ketemu ngobrol sama warga saja tidak pernah, nyangkul tidak pernah. Tiba-tiba sekarang muncul bilang pisang keinginan warga. Itu tidak benar,” kata seorang warga Desa Kutamanah.

Sementara itu pihak Perhutani yang hadir di lokasi memastikan tidak memberikan izin untuk melakukan penebangan di lahan garapan warga. “Kesepakatannya tidak boleh ada pembongkaran atau penebangan pohon bambu dan pohon lainnya. Sesuai kesepakatan itu hanya boleh menanam (pisang) di areal kosong,” kata perwakilan Perhutani.

Akhirnya, Abah Adim didampingi Dedi Mulyadi membawa persoalan ini ke ranah hukum. Mereka melaporkan penebangan pohon bambu di lahan seluas 2 hektare ke Polres Purwakarta.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut