Ketua LPOI Said Aqil Minta Penyebar Narasi Jahat Pesantren Ditindak Tegas

Budaya penghormatan terhadap guru dan sesepuh bukan hal naif, justru menjadi sumber ikatan sosial yang menggerakkan kepatuhan sosial — modal penting bagi negara dalam menjaga keteraturan dan stabilitas nasional.
"Budaya andap asor dan sopan santun adalah akhlak bangsa Indonesia yang harus lestari, bukan malah dihancurkan dengan narasi jahat. Bayangkan jika bangsa ini kehilangan sopan santun dan akhlak, pasti akan menjadi liar dan mudah terkoyak."
Dia juga menyinggung peran kedermawanan pesantren dalam pemberdayaan sosial. Sikap kedermawanan dan solidaritas sosial di pesantren menunjukkan budaya berbagi dan gotong royong. Banyak pesantren yang membangun dan mendidik secara swadaya, bahkan menggratiskan biaya mondok bagi santri.
"Jika ada pimpinan pesantren yang kaya, harus dilihat secara positif karena biasanya mereka memiliki unit usaha mandiri, bukan hasil korupsi. Kekayaan kiai membawa berkah bagi umatnya," katanya.
Kiai Said berpesan, sebelum berkomentar tentang pesantren dan ekosistemnya, seharusnya pihak yang menayangkan informasi memahami kultur pesantren secara mendalam, bukan asal menilai atau memunculkan sentimen negatif tanpa check and recheck. Dia meminta agar semua pihak tetap tenang, tidak terprovokasi, dan selalu waspada.
"Kelompok pembenci pesantren akan terus melakukan manuver sistematis dengan sindikasi dan jejaring jahatnya. Mari kita berdoa semoga Allah menolong umat Islam dan pesantren yang sedang diincar sindikasi jahat, serta menyadarkan mereka yang menebar kebencian. Amin," katanya.
Editor: Kastolani Marzuki