Ketua APTIKOM Jabar Dorong Generasi Kreator di Era Disrupsi Hak Cipta
BANDUNG, iNews.id – Ketua APTIKOM Jawa Barat, Prof Dr Adiwijaya menyerukan kepada para wisudawan STIMIK AMIK Bandung untuk bertransformasi dari sekadar penyalin menjadi generasi pencipta di tengah era disrupsi hak cipta. Seruan ini disampaikan dalam orasi ilmiah bertajuk “From Copying to Creating: Mencetak Inovator di Era Disrupsi Hak Cipta” pada Wisuda ke-33 di Kota Bandung, Sabtu (30/11/2025).
Mengutip pernyataan Steve Jobs, "Innovation distinguishes between a leader and a follower," Prof Adiwijaya menekankan bahwa inovasi adalah fondasi utama bagi keunggulan suatu bangsa. Ia mengajak para lulusan untuk memposisikan diri sebagai agen perubahan yang menggunakan ilmu dan teknologi untuk mencipta, bukan hanya meniru.
“Indonesia memerlukan generasi pencipta, bukan pengikut tren. Sarjana bukan hanya lulusan institusi pendidikan, tetapi pencipta babak baru peradaban,” kata Prof Adiwijaya.
Dalam orasinya, Prof Adiwijaya menyoroti tantangan besar berupa plagiarisme, penyalinan karya, dan penyalahgunaan teknologi di era digital. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya digital ethics dan intellectual integrity.
Dia juga menyampaikan empat pesan utama kepada para lulusan menjadi pembelajar sepanjang hayat, menghargai karya orang lain, dan memanfaatkan teknologi untuk berinovasi, bukan sekadar menyalin.
Ketua STMIK AMIK Bandung, Asmui, menegaskan komitmen kampus untuk mendorong lulusan yang berdaya saing di era digital. Ia mengungkapkan bahwa kampus tengah mengembangkan sistem Geographic Information System (GIS) berbasis Artificial Intelligence (AI).
"Teknologi tersebut diharapkan mampu mendukung perencanaan pengelolaan dampak bencana di berbagai daerah secara lebih efektif dan terintegrasi," ucap Asmui.
Pada prosesi wisuda tahun ini, sebanyak 105 wisudawan dan wisudawati angkatan 2024/2025 resmi dilantik, dan diharapkan para lulusan terus meningkatkan kompetensi serta adaptif terhadap perkembangan teknologi yang semakin cepat.
Editor: Kastolani Marzuki