Keren, Terminal Leuwipanjang Bandung Bakal Disulap Seperti Bandar Udara

BANDUNG, iNews.id – Terminal Leuwipanjang, di Jalan Leuwipajang, Kota Bandung direvitalisasi. Rencananya, terminal bus tersebut akan disulap seperti terminal di bandar udara (bandara). 

Berdasarkan rencana pengembangan Kemenhub, terminal tipe A ini nantinya akan memiliki tiga lantai. Lantai 1 akan digunakan sebagai pintu kedatangan dan drop off. Lantai 2 untuk keberangkatan ke peron, dan lantai 3 untuk kawasan perkantoran. 

Baca Juga

Lansia di Sukabumi Gantung Diri di Dapur, Sempat Diselamatkan tapi Tewas saat di Puskesmas

“Jadi nanti konsepnya seperti bandara. Ruang tunggu penumpang ber-AC, nyaman, bersih, dan tertib,” kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah IX Provinsi Jawa Barat Denny Michel Adlan di Bandung, Selasa (23/11/2021). 

Selain ber-AC, sarana dan prasarana terminal juga dibuat lebih lengkap dan tertib. Akses keluar masuk penumpang akan diatur sedemikian rupa dengan fasilitas eskalator. Penumpang juga akan disediakan shalter dan ruang tunggu dan jembatan untuk menuju peron keberangkatan bus. 

Baca Juga

Aksi Buruh Tuntut Kenaikan Upah 10 Persen Macetkan Jalur Arteri Purwakarta

“Nanti tidak ada lagi penumpang yang lalu lalang di sekitar bus keberangkatan. Jadi suasanya tertib seperti di bandara. Sehingga penumpang akan lebih nyaman,” ujar dia. 

Baca Juga

Marak Geng Motor Serang Warga Sukabumi, Diduga 2 Kelompok Baru Sedang Cari Nama

Wajah baru Terminal Leuwipanjang akan tampak berbeda dengan pintu akses masuk dari timur (Jalan Leuwipanjang). Sedangkan pintu keluar ada di Jalan Raya Kopo. Sementara akses terminal dari Jalan Soekarno Hatta tidak mengalami perubahan bangunan, karena di bawah pengelolaan Pemkot Bandung.

Menurut Denny, proses revitalisasi terminal dilakukan tahun ini, setelah pengelolaan terminal tipe A di bawah Kemenhub. Nantinya, terminal ini akan menjadi terminal pertama tipe A di Jawa Barat yang mengusung konsep berbeda. Selain di Bandung, revitalisasi terminal serupa juga sedang dilakukan di salah satu terminal di Cirebon. 

Editor: Asep Supiandi