Keren, Mojang dan Jajaka Bandung Sulap Rongsokan Jadi Mobil Hotrod

BANDUNG, iNews.id - Keren, mojang dan jajaka yang tinggal di kawasan Jalan Sirnagalih, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung membuat mobil jenis hotrod. Uniknya, seluruh bahan dasar mobil tersebut berasal dari besi bekas dan dibuat dengan cara ditempa.

Siapa tidak kenal dengan mobil hotrod, mobil yang terkenal pada tahun 1930 hingga 1940 ini menjadi primadona pada masanya. Di Bandung, sepasang mojang dan jajaka kota kembang membuat mobil yang fenomenal di era tahun itu.

Baca Juga

Timnas Putri Indonesia Bantai Persib Bandung Putri 10-0

Seluruh bahan baku mobil tersebut terbuat dari besi bekas yang di jual di pasar loak. Proses pembuatannya membutuhkan waktu satu tahun untuk menyempurnakan mobil hotrod karya anak bandung tersebut.

Dengan mengangkat konsep meteor yang jatuh ke bumi, seluruh ornamen yang menempel di mobil hotrod didominasi dengan motif api. di samping itu, seluruh pembuatan dekorasi dan kontruksi yang menempel di mobil dibuat dengan cara ditempa.

Baca Juga

Cek Renovasi Rumah Prajurit di Bandung, Jenderal Andika: Harus Sesuai Spesifikasi

Awalnya pembuatan mobil dibuat untuk memenuhi tugas akhir kuliah. Namun dengan tangan terampil mereka, akhirnya mobil tersebut di sempurnakan hingga dapat digunakan.

"Dari pengerjaan tugas akhir kuliah ini akhirnya memancing munculnya ide-ide lain. KIta pun menggunakan dua teknik penempaan untuk ornamen mobil," kata Eldine Syifa, pencetus mobil hotrod, Jumat (14/1/2022).

Baca Juga

Sempat Viral, 2 Pelaku Curanmor yang Tertangkap di Sukabumi Ternyata Warga Bekasi 

Sementara itu, pembuatan mobil hotrod tersebut menggunakan bahan dasar besi, nikel dan tembaga. Selain mesin yang digunakan adalah BMW dua silinder 500 cc.

"Bahan materialyang digunakan berasal dari barang bekas yang kita cari di Pasar Jatayu Bandung. Intinya bagaimana dari barang-barang yang sudah terbuang ini bisa bernilai," ujar Raditya Mahardhika, pembuat mobil hotrod.

Hingga saat ini, mojang dan jajaka Bandung tersebut juga masih terus mengembangkan mobil buatannya untuk dapat diproduksi bagi masyarakat umum.

Editor: Asep Supiandi