Kenapa Pertandingan Bola Kerap Picu Kerusuhan? Ini Penjelasan Sosiolog Unpad

Baca Juga

Guardiola Tanggapi Tragedi Kanjuruhan, Pelatih Man City Kirim Doa untuk Keluarga Korban

Kondisi ini juga terlihat dari membludaknya penonton laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan yang konon melebihi jumlah tiket dicetak. Keberadaan suporter di stadion memiliki dinamika tersendiri. 

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah potensi menghasilkan perilaku crowd alias gerombolan atau crowd behavior. Perilaku ini merupakan fenomena ketika sejumlah orang yang berkumpul dalam suatu kerumunan khusus akan berpotensi menghasilkan perilaku yang tidak akan terjadi pada situasi normal. 

Baca Juga

Manajemen Tegaskan Tak Jual Tiket Arema FC Vs Persebaya Lebihi Kapasitas Kanjuruhan

"Fenomena ini merupakan perilaku individu yang memicu perilaku kolektif," ujar Ketua Program Studi Sarjana Sosiologi FISIP Unpad tersebut. 

Seseorang dalam menghasilkan crowd behavior akan memiliki keberanian semu yang mampu memicu keberanian kolektif lainnya. Seorang individu akan merasa sangat berani dan kuat (powerfull), merasa benar, dan tanpa ragu melakukan suatu tindakan. 

Baca Juga

Usut Tragedi Kanjuruhan, Bareskrim Periksa Direktur PT LIB hingga Ketua PSSI Jatim

“Seorang individu dalam crowd akan cenderung merasa ‘berkali-kali lipat lebih berani’ dalam melakukan sesuatu yang ada di pikirannya. Dia (supoter) tidak ragu-ragu dalam melakukan niat. Hal dapat terjadi karena dia merasa “akan” didukung oleh kelompoknya dalam segala tindakan,” tuturnya. 

Editor: Agus Warsudi