Kecelakaan Maut Bus Masuk Jurang di Sumedang, Begini Kesaksian Korban Selamat

SUMEDANG, iNews.id - Evakuasi korban kecelakaan maut bus masuk jurang di wilayah Tanjakan Cae, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, masih terus berlangsung hingga Rabu (10/3/2021) malam ini. Bus ini membawa rombongan puluhan orang peziarah dari Subang.
Salah satu korban bus yang terperosok ke jurang di Kabupaten Sumedang memberikan kesaksian terkait kecelakaan maut itu. Dia mengakui seluruh penumpang bus merupakan rombongan peziarah dari Subang. Mereka dalam perjalanan pulang setelah ziarah dari Pamijahan, Tasikmalaya, dan tiba-tiba masuk jurang saat bus melaju di Tanjakan Cae.
"Rombongan ziarah, ti (dari) Pamijahan," ujar korban sambil meringis kesakitan. Darah terlihat di baju yang dikenakannya.
Korban belum bisa memberikan keterangan lebih banyak karena harus dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis.
Dalam video yang tersebar luas di media sosial, bus nahas bernomor polisi T 7591 TB itu tampak terperosok ke jurang dengan posisi ban menghadap ke atas.
Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP, Eko Prasetyo Robbyanto membenarkan peristiwa kecelakaan bus tersebut.
"Betul ada kecelakaan, tapi saya lagi meluncur ke TKP nanti informasi lebih lanjutnya di TKP ya," kata Eko melalui sambungan telepon selularnya.
Menurut dia, bus itu merupakan bus pariwisata yang ditumpangi oleh rombongan paziarah. Diduga, bus oleng sebelum akhirnya terperosok ke jurang.
Eko mengaku belum bisa memastikan berapa korban yang timbul dari peristiwa itu serta kronologi kejadian terperosoknya bus tersebut.
Meski begitu, berdasarkan kabar yang beredar, diduga terdapat belasan korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan itu. Namun, ada pula saksi mata yang menyebutkan puluhan orang.
Diketahui, sebelum kecelakaan terjadi, bus pariwisata bernama Sri Padma itu meluncur dari arah Malangbong, Garut menuju Sumedang.
Bus mengangkut puluhan peziarah dan tour SMP IT Al Muawanah, Cisalak Subang. Hal itu diketahui dari nametag yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.
Editor: Maria Christina