Kebakaran di PT Pindad, Diskar PB: Bukan Pabrik, Itu Bagian Pengecoran Besi
BANDUNG, iNews.id - Salah satu bangunan di kompleks industri pertahanan PT Pindad, Jalan Ibrahim Adjie (terusan Kiaracondong) terbakar. Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) memastikan bangunan itu bukan pabrik senjata dan amunisi.
Saat ini, petugas Diskar PB Kota Bandung telah berhasil memadamkan api yang berkobar di bangunan itu. Petugas tengah melakukan pendinginan guna mencegah agar api tak kembali membesar.
Kabid Kesiapsiagaan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Yusuf Hidayat mengatakan, kebakaran terjadi di salah satu bangunan bagian pengecoran atau peleburan besi.
"(Yang terbakar) bukan pabrik. Itu (bangunan yang terbakar) di Pindad, bagian pengecoran besi-besi. Peleburan lah. Sudah padam tadi beres juga jam setengah tujuh (18.30 WIB) selesai. (Cuma sebentar, karena apinya kecil," kata Yusuf Hidayat, Senin (10/5/2021).
Yusuf Hidayat mengemukakan, untuk memadamkan kebakaran tersebut, Diskar PB mengerahkan enam unit mobil pemadam. Insiden kebakaran itu tidak menimbulkan korban, baik luka maupun jiwa.
"Tidak ada (korban). Cuma kecil. Percikan saja. Kami alhamdulillah cepat tertangani dan pihak Pindad juga cepat melaporkan," ujar Yusuf Hidayat.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di kompleks PT Pindad, Jalan Ibrahim Adjie (terusan Kiaracondong), Kelurahan Kebon Kangkung, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/5/2021) sore. Api melumat bangunan pabrik di divisi industrial, bukan senjata dan amunisi.
Berdasarkan laporan sementara yang diterima Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung menyebutkan, laporan kebakaran diterima sekitar pukul 17.26 WIB. Kebakaran itu dilaporkan oleh Ari melalui emergency call 113.
"TERIMA LAPORAN: Senin, 10 Mei 2021. Terima Berita: 17.26 WIB. KEBAKARAN PABRIK: Lokasi Kejadian: Jalan Trs Gatot Subroto (PINDAD), Kelurahan Kebon Kangkung Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Pelapor: Bapak Ari," tulis laporan Diskar PB.
Editor: Agus Warsudi