KCIC: Penumpang Ngaku Ditodong di Stasiun Kereta Cepat Whoosh Tegalluar Berbohong

Dia mengatakan, KCIC akan sangat terbuka menerima masukan dan melakukan evaluasi untuk kenyamanan masyarakat menggunakan transportasi publik khususnya pada kereta cepat Whoosh.
Sementara itu, Raka membuat cerita dirinya menjadi korban penodongan di area Stasiun Kereta Cepat Whoosh Tegalluar. Cerita itu beredar di media sosial (medsos). Kondisi saat berada di stasiun sepi sehingga dia memesan taksi online pada malam hari di luar stasiun.
Dalam cerita itu, Raka mengaku telah memesan taksi online dan berhasil mendapatkan pesanan. Namun tidak lama dibatalkan oleh sopir. Tidak lama berselang muncul mobil yang bertanya apakah Raka memesan taksi online.
Raka langsung memasuki mobil tersebut. Setelah melaju jauh dari stasiun sopir taksi online berhenti di pinggir jalan memasang masker dan menodongkan pisau ke perut Raka. Dia diminta uang sebanyak Rp20 juta.
Setelah peristiwa itu, ayahnya Raka mentransfer Rp20 juta. Kondisi jalanan saat itu sepi dan akhirnya Raka bisa tiba di Jatinangor.
Editor: Donald Karouw