KBB Diintai Bencana Hidrometeorologi, Stok Logistik BPBD Malah Kosong

BANDUNG, iNews.id - Menjelang akhir 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), tidak memiliki stok logistik berupa terpal dan karung. Sementara bencana hidrometeorologi mulai menerjang sejumlah wilayah KBB.
Bencana tersebut mulai terjadi pada peralihan musim kemarau ke hujan. Khususnya di wilayah selatan KBB yang dinilai rawan bencana longsor.
"Karung dan terpal kita nol. Sekarang kita yang ada hanya sembako saja yang mencukupi," ucap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD KBB, Yan Cahya Djuarsa saat dihubungi, Kamis (30/11/2023).
Yan Cahya membeberkan, untuk logistik terpal tahun ini pihaknya sudah melakukan pengadaan namun stoknya sudah habis. Sedangkan untuk karung BPBD tidak melakukan pengadaan sehingga sama sekali tidak memiliki stoknya sejak awal tahun ini. Pihaknya lebih menitikberatkan terhadap sembako.
"Karena untuk 2023 ditikberatkan ke sembako tapi disituasi seperti ini setelah rapat dengan kewilayahan ternyata yang mereka butuhkan bukan hanya sembako, ternyata lebih ke karung, terpal cangkul seperti itu," ujar dia.
Dia mencontohkan seperti bencana longsor yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah Kecamatan Rongga. Di mana warga sangat membutuhkan terpal, karung dan cangkul untuk menanggulangi dampak bencana tersebut. Selain tentunya sembako.
Pada akhirnya BPBD KBB pun mengajukan permohonan bantuan karung dan terpal kepada BPBD Provinsi Jawa Barat. "Jadi kalau betul-betul memerlukan kita menyurati permohonan ke provinsi karena kita tidak ada," ucap Yan Cahya.
Dirinya berharap untuk tahun depan ada pengadaan logistik untuk terpal, karung dan cangkul karena sangat dibutuhkan. Namun menurut Yan Cahya kemungkinan tidak bisa menggunakan alokasi anggaran dari BPBD. Pihaknya berharap ada anggaran lain dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk pengadaan logistik.
"Jadi itu masukan untuk kita untuk pengadaan logistik 2024. Kalau di BPBD gak, tapi di TAPD mudah-mudahan menurunkan untuk persiapan kita," tutur dia.
Yan Cahya melanjutkan, wilayah KBB sendiri masuk rawan terhadap bencana hidrometeorologi khususnya longsor di wilayah selatan. Untuk itu, BPBD KBB meminta warga selalu waspada dan berhati-hati terutama dalam menghadapi musim peralihan ini.
"Kalau di kita kebanyakan yang paling dominan longsor karena kontur tanah. Kebanyakan di selatan," kata Yan Cahya.
Editor: Asep Supiandi