Kasus Turun, Satgas Covid-19 KBB Klaim Puncak Penyebaran Sudah Lewat

BANDUNG BARAT, iNews.id - Puncak penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diklaim sudah lewat karena kini tren penambahan kasus hariannya terus menurun. Puncak penambahan kasus Covid-19 di KBB terjadi pada akhir Februari 2022.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Pemda KBB, Agus Ganjar Hidayat menyebutkan, saat itu kasus aktifnya sempat menyentuh angka 3.000 lebih. Untuk puncak penambahan kasus Covid-19 harian terjadi tanggal 26 Februari 2022 dengan penambahan mencapai 400 kasus baru.
Sementara saat ini kasus hariannya sudah terus menurun dalam beberapa pekan terakhir.
"Puncak tertinggi kasus Covid-19 terjadi di tanggal 26 Februari 2022. Saat itu angka kasus mencapai 3.100 dengan penambahan harian 400 kasus baru. Jadi kalau lihat kurva di bulan Maret ini sudah melewati fase puncak," ucapnya, Selasa (8/3/2022).
Menurutnya, tren kasus Covid-19 di bulan Maret 2022 melandai dapat dilihat dari angka penambahan kasus harian. Meski terjadi penambahan rata-rata 100 kasus, tapi angka ini berbanding lurus dengan jumlah warga sembuh.
Mengacu kepada data Dinas Kesehatan (Dinkes), KBB, hingga Minggu 6 Maret 2022 kasus aktifnya hanya 2.808 orang. Total warga KBB yang meninggal karena Covid-19 secara akumulatif ada 284 orang. Angka itu meningkat setelah ada penambahan tiga kasus meninggal dunia, pada Minggu 6 Maret 2022.
Jika diklasifikasi berdasarkan tahun, jumlah warga yang meninggal yakni 30 orang tahun 2020, 236 orang tahun 2021, dan 18 orang di tahun 2022 atau dalam rentan Januari-Maret. Sementara untuk RT zona merah ada 18 RT, 115 zona orange, 1.642 RT zona kuning, dan sisanya sebanyak 7.262 zona hijau.
Adapun tingkat keterisian ruang isolasi (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 mencapai 38,8 persen. Di RSUD Cililin, pemerintah menyediakan 35 bed, terisi 13 bed, kosong 22 bed. Di RSUD Lembang, ruang isolasi yang terisi sebanyak 10 bed dari total 34 bed, 24 masih kosong.
"Kami berharap masyarakat tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol 5 M, sementara dari sisi pemerintah fokus melakukan 3 T," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi