Kasus Covid-19 di Bandung Melonjak, Ruang Perawatan di RSHS Nyaris Penuh

BANDUNG, iNews.id - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, mencatat terjadi lonjakan pasien kasus Covid-19 selama November 2020. Akibatnya, ruang rawat inap dan isolasi di RSHS nyaris penuh.
Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSHS Bandung Muhammad Kamaruzzaman mengatakan, terjadi lonjakan pasien Covid-19 secara signifikan pada November dibanding Oktober. Lonjakan paling terasa terjadi sejak 12 November hingga saat ini.
"Kondisi ini menyebabkan kami harus evaluasi terhadap ketersediaan kapasitas tempat tidur isolasi, khususnya di Kemuning. Tapi secara umum, kapasitas tempat perawatan Covid-19 di ruang kemuning masih mencukupi untuk pelayananan saat ini," kata Kamaruzzaman, Kamis (19/11/2020).
Secara rinci, ujar dia, ruang isolasi Kemuning di RSHS hampir terisi 90 persen. Tempat perawatan di lantai 1 sebanyak 24 unit terisi semua. Begitupun di lantai 2 kapasitas 28, terisi 22 pasien.
Kemudian lantai 3, terisi 28 pasien. Sementara sisanya di lantai 4 yang biasanya untuk mereka yang tanpa gejala, saat ini terisi 28 orang dengan kondisi ringan hingga moderat. Sebelumnya, lantai ini bisa menampung 40 orang, namun saat ini harus dijaga jarak, sehingga dikurangi.
"Begitupun di ruang ICU, kapasitasnya tujuh dan terisi enam pasien. Ruang isolasi khusus Kemuning kapasitas empat terisi empat orang, IGD isolasi harus menampung sembilan orang dari kapasitas lima. Lainnya, ada di selasar IGD (Instalasi Gawat Darurat) isolasi. Tapi tetap di ruangan tertutup yang tidak akan menyebar," ujar dia.
Menurut Kamaruzzaman, secara jumlah, pasien teirnfeksi positif Covid-19 yang dirawat di RSHS mencapai 97 orang. Namun, dibanding kapasitas jumlah masih mencukupi, yaitu 119 tempat tidur. Secara persentase, masih 90 persen.
"Tapi kami berharap tidak banyak pasien yang datang lagi. Kami akan selektif. Pasien tanpa gejala dan dirujuk yang sebenarnya bisa ditangani RS bersangkutan, akan diimbau mnggunakan sistem rute. Karena sistem rute ini sangat baik bagi pasien," tutur Kamaruzzaman.
Dia berharap, masyarakat yang merasa mempunyai gejala jangan langsung ke RSHS, tapi ke rumah sakit terdekat dulu. Mereka disarankan berobat RS terdekat untuk mendapat pengobatan segera. Kemudian, pasien yang sebenarnya ringan tanpa gejala akan dialihkan ke Gedung BPSDM.
Editor: Agus Warsudi