Karawang Dikepung Banjir, BNPB: 2.298 Jiwa Terdampak

JAKARTA, iNews.id - Bencana banjir mengepung empat kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat sejak sepekan lalu. Akibatnya, sebanyak 2.298 jiwa dari 778 kepala keluarga (KK) terdampak karena permukiman mereka terendam banjir yang disebabkan Sungai Cibeet meluap.
Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir masih merendam 4 kecamatan di Karawang sejak 1 Januari hingga Senin (8/1/2024) hari ini.
“Selain permukiman warga, banjir merendam 7 unit fasilitas ibadah dan 3 unit fasilitas pendidikan dengan ketinggian muka air mulai dari 30 cm hingga 130 cm,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Senin (8/1/2024).
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Fery menerangkan, banjir yang terjadi diawali hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak 1 Januari. Hujan deras terjadi di Karawang maupun di wilayah hulu seperti Bandung dan Purwakarta serta Cianjur juga Bogor.
Hal tersebut kemudian menyebabkan meluapnya aliran Sungai Cibeet, Citarum dan Cidawolong hingga merendam permukiman warga di 5 desa dari 4 kecamatan.
“Memang dari awal tahun (intensitas) hujan cukup tinggi di Karawang . Debit air jadi tinggi kemudian meluap ke permukiman warga di Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang Barat, Telukjambe Timur, dan Kecamatan Rawamerta, tapi paling besar dampaknya itu di Desa Karangligar dan Mekarmulya Kecamatan Telukjambe Barat,” ujar Fery.
Menurutnya, eskalasi banjir bisa terus bertambah karena sejumlah faktor. Mulai dari cuaca dan faktor topografi di wilayah Karawang, khususnya daerah aliran sungai yang lebih rendah dan cenderung melengkung.
Editor: Donald Karouw