Kakek Asep Ceburkan Diri ke Sungai Tarum Timur Subang, Diduga Bunuh Diri
BANDUNG, iNews.id - Kantor Badan Search And Rescue (SAR) Bandung menerima laporan terkait kakek Asep (60), warga Bogor, menceburkan diri di Sungai Tarum Timur, Kampung Timbangrawa Utara, Desa Pasirmuncang, Kecamatan Cikaum, Kabupaten Subang, Selasa (3/5/2022) sekitar pukul 07.00 WIB. Kakek Asep diduga mengakhiri hidupnya atau bunuh diri.
Baca artikel detikjabar, "Aksi Nekat Warga Subang Terjun ke Sungai, Diduga Bunuh Diri" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-6062320/aksi-nekat-warga-subang-terjun-ke-sungai-diduga-bunuh-diri.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Saat ini, tim SAR gabungan tengah melakukan operasi pencari untuk mencari dan menemukan kakek Asep yang hilang tenggelam pascanekat menceburkan diri ke Sungai Tarum Timur.
Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Siaga Kantor Basarnas Bandung Supriono mengatakan, berdasarkan informasi saksi mata, korban kakek Asep tiba-tiba meloncat ke Sungai Tarum Timur. Kakek Asep tiba di lokasi menggunakan jasa ojek.
"Korban sempat berusaha ditolong oleh saksi yang berada di lokasi kejadian. Namun tubuh korban tenggelam dan terseret arus sungai sehingga tertolong. Sampai saat ini belum diketahui motif korban menceburkan diri ke sungai itu," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Basarnas Bandung.
Setelah menerima laporan, ujar Supriono, Kantor SAR Bandung memberangkatkan satu tim rescue dari unit siaga SAR Karawang untuk melakukan pencarian terhadap korban pada pukul 14.50 WIB.
Hingga pukul 18.00 WIB hasil pencarian terhadap korban masih nihil, pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan esok hari. "Sampai saat ini korban dalam operasi pencarian tim SAR gabungan," ujar Supriono.
Selain Kantor Basarnas Bandung, tutur Supriono, operasi SAR juga melibatkan personel Koramil 0605 Subang, Polsek Cikaum, Damkar Subang, BPBD Subang, Tagana Subang, Pol PP Subang, Pemdes Timbang Rawa, IEA Subang, Relawan Politeknik Pos Indonesia, CABE, Baraya Pantura, Himapala Kalayudha, dan masyarakat setempat.
Editor: Agus Warsudi