Jelang Ramadhan, 11 Komoditas di Sukabumi Naik, Ini Daftar Harganya
SUKABUMI, iNews.id - Menjelang bulan Ramadhan, harga 11 komoditas Kabupaten Sukabumi merangkak naik. Kenaikan harga tersebut berdasarkan pemantauan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di delapan pasar tradisional yang ada.
Sekretariat TPID Kabupaten Sukabumi, Daden Suhendi mengatakan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan antara lain harga cabai keriting naik 32,87 persen atau sebesar Rp11.750/kg menjadi Rp47.500/kg. Untuk gula pasir naik Rp125/kg menjadi Rp13.563/kg, daging sapi naik Rp 7.500/kg menjadi Rp129.375/kg, daging ayam ras naik Rp750/kg menjadi Rp35.375/kg, telur ayam ras naik Rp2.000/kg menjadi Rp 24.125/kg.
"Untuk harga jagung pipilan kering naik Rp143/kg menjadi Rp13.357/kg, terigu naik Rp250/kg menjadi Rp9.875/kg, cabai merah besar naik Rp8.250/kg menjadi Rp51.375/kg, cabai rawit naik Rp7.625/kg menjadi Rp56.625/kg," ujar Daden kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (22/3/2022).
Lebih lanjut Daden menerangkan untuk harga bawang putih naik Rp250/kg menjadi Rp28.125/kg, kedelai naik Rp 71/kg, menjadi Rp12.375/kg.
“Selain itu, beberapa komoditas ada juga yang mengalami penurunan seperti beras, bawang merah, dan kentang,” ujar dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengatakan, hingga pekan ketiga Maret 2022, harga beberapa komoditas kebutuhan pokok mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan Februari 2022.
“Oleh karena itu perangkat daerah dan pemangku kepentingan harus berkolaborasi dengan TPID Kabupaten Sukabumi. Kolaborasi ini agar harga dan ketersediaan kebutuhan pokok terkendali, masyarakat dapat beribadah di bulan suci Ramadhan dengan khusyuk,” ujarnya.
Menurutnya, langkah-langkah untuk mengintensifkan pemantauan pergerakan harga kebutuhan pokok, yaitu dengan inspeksi lapangan ke pasar, distributor dan gudang pangan.
"Juga untuk memastikan ketersediaan stok dan pasokan bahan kebutuhan pokok, baik yang dikuasai pemerintah daerah maupun stok yang berada di gudang, pasar tradisional, pasar ritel modern perlu dilakukan inventarisasi," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi