get app
inews
Aa Text
Read Next : 1.040 Siswa SMK Ikut Telkom DigiUp dan Raih Sertifikasi TIK Gratis Berstandard BNSP

Jawab Tantangan Talenta Digital Indonesia, Telkom dan YPT Suguhkan Kurikulum DigiUp Berkualitas

Jumat, 16 Desember 2022 - 01:46:00 WIB
Jawab Tantangan Talenta Digital Indonesia, Telkom dan YPT Suguhkan Kurikulum DigiUp Berkualitas
Para peserta program DigiUp mengikuti materi yang diajarkan. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) dan Community Development Center (CDC) PT Telkom didukung Divisi Business Services (DBS) PT Telkom memberikan kurikulum pelatihan dan sertifikasi berkualitas dalam program Telkom DigiUp. Program itu diciptakan untuk menjawab tantangan talenta digital, termasuk bagi anak SMK di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T). 

Ketua Panitia Program Telkom DigiUp Iis Kurnia mengatakan, kurikulum Telkom DigiUp sesuai standard nasional dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sehingga mendapatkaan respons positif dari peserta program,1.040 siswa SMK se-Indonesia.  

Dari jumlah tersebut, ada pendaftar awal dari kawasan 3T sebanyak 142 siswa dari 11 Kota dan Kabupaten di area 3T serta yang berhasil masuk seleksi dan menuntaskan program ada 52 siswa dari 7 sekolah dr 5 kota/kab 3T. 

“Kurikulum kami buat selain sesuai standar BNSP, juga sudah memenuhi SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)," kata Ketua Panitia Program Telkom DigiUp dalam rilis yang diterima Rabu (14/12/2022).

Iis Kurnia menyatakan, untuk sertifikasi Junior Web Development, kurikulum dirancang sedemikian rupa agar peserta fasih mengembangkan sistem web melalui pemrograman, mulai dari user interface hingga pengembangan server.

Contoh lain dalam sertifikasi Pemrograman Phyton. SKKNI menetapkan kurikulum harus bisa membuat lulusan program bisa menggunakan struktur data, menginstalasi software tools pemrograman, dan menulis kode dengan prinsip sesuai guidelines dan best practices

Setelah itu, mengimplementasikan pemrograman terstruktur menggunakan library atau komponen pre-existing, membuat dokumen kode program, dan melakukan debugging.

Pendekatan serupa dilakukan terhadap tiga sertifikasi lain, yakni, Junior Desainer Grafis, Administrasi Jaringan Computer, dan Junior Multimedia Desain. 

"Seluruh kurikulum, sudah merujuk kepada SKKNI sehingga lulusan program fasih melaksanakan tugas fungsinya sekaligus layak disertifikasi standard nasional dari BNSP,” ujarnya.

Sebelumnya, 1.040 peserta siswa SMK mengikuti program Telkom DigiUp yang tersebar dalam 24 kelas daring dengan komposisi peserta Junior Desain Grafis sebesar 22 persen, Junior Multimedia Designer (UI/UX) 17 persen, Junior Network Administrator 25 persen, Junior Web Developer 21 persen, dan Junior Web Programmer (Phyton) 15 persen. 

Yashinta Fazuliana, peserta dari SMK Negeri 2 Sampit, Kalimantan Barat mengatakan, Telkom DigiUp sangat seru karena lewat program itu bisa mendapatkan materi baru dari orang lain selain guru di sekolah. Materi tersebut sangat bermanfaat dan menambah keahliannya. 

“Dengan mengikuti Telkom DigiUp, saya banyak mengenal orang baru dari berbagai sekolah di Indonesia. Saya berharap dengan mendapatkan sertifikat ini bisa menambah dan mempermudah saya masuk dalam dunia kerja setelah saya lulus SMK,” kata Yashinta Fazuliana. 

Adinda Aisyah Kayla Al Zahra, peserta dari SMK Telkom Malang mengatakan, pelatihan dan sertifikasi tersebut seru sekalipun kegiatan dilakukan setelah pulang sekolah langsung pelatihan. 

“Tapi jadi ga kerasa karena kakak-kakak pendampingnya seru-seru, kadang juga diajak foto bareng, untuk materi yang disampaikan bisa banget nambah skill aku dalam bidang multimedia design,” kata Adinda Aisyah Kayla Al Zahra.

Executive Vice President Divisi Business Services Telkom Eddy Sofryano mengatakan, guna mempersiapkan talenta digital di Indonesia, Telkom terus berkontribusi secara maksimal. 

Bahkan secara intens hadir pada pendidikan vokasi berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat SMK untuk memberikan solusi-solusi pendidikan yang linkage ke industri. 

“Telkom siap untuk lebih awal menghadapi tantangan digital masa depan. Di tahun 2030 saja, diperlukan 47 juta talenta digital, untuk itu perlu dipersiapkan agar lulusan SMK dapat mengisi kebutuhan talenta digital di masa depan,” kata Eddy Sofryano. 

Eddy Sofryano menyatakan, program Telkom DigiUp meningkatkan kompetensi digital para siswa SMK sebab kurikulum yang dirancang mengadopsi strategi pembelajaran project based learning atau pembelajaran berbasis proyek bagi pelajar SMK. 

"Sebagai model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk melakukan pembelajaran mendalam dengan topik dan permasalahan nyata sehingga nanti dapat ditemukan solusinya. Telkom DigiUp menjadi jawaban untuk menciptakan talenta digital masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur SMK Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wardani Sugiyanto mengucapkan terima kasih kepada PT Telkom dan YPT yang menginisiasi dan memotivasi sertifikasi bagi siswa SMK di bidang teknologi digital. 

"Untuk seluruh siswa yang telah selesai mengikuti program pelatihan dan sertifikasi Telkom DigiUp semoga bisa bermanfaat dalam meningkatkan keahlian dan portofolio diri. Anda beruntung mendapatkan program Telkom DigiUp ini. SMK Bisa, SMK Hebat, SMK Unggul, Vokasi Kuat, menguatkan Indonesia,” kata Wardani.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut