Janjian Tawuran, Siswa SMK di Sukabumi Tewas Dibacok Pakai Celurit

SUKABUMI, iNews.id - Dua kelompok pelajar SMK kembali terlibat tawuran menggunakan senjata tajam. Akibatnya, seorang pelajar, ASP (15), tewas akibat sabetan senjata tajam jenis celurit.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Raya Cimuncang, tepatnya depan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sukaraja, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja pada Senin (9/8/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
Pascakejadian tersebut polisi menangkap lima pelajar terduga pengeroyokan. Mereka ditangkap pada Rabu 11 Agustus 2021 malam dan Kamis, 12 Agustus dini hari.
Korban berinisial ASP (15) yang merupakan pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan di wilayah Sukalarang, meninggal dunia pada Kamis (12/8/2021) dini hari di Rumah Sakit Umum Hermina Sukabumi. ASP merupakan warga Desa Selawangi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
Kapolsek Sukaraja Kompol Supardi mengatakan, tiga terduga pelaku ditangkap pada Rabu malam dan dua lainnya pada Kamis dini hari. Kelima terduga pelaku merupakan pelajar dari salah satu sekolah menengah kejuruan di Sukaraja. Mereka antara lain, IM (16), PJK (16), N (16), YSA (17 ), dan GM (17 ).
"Tiga terduga pelaku merupakan junior sekaligus eksekutor pengeroyokan, yakni IM, PJK, dan N. Mereka diamankan pada Rabu malam. Sedangkan dua lainnya, YSA dan GM merupakan senior yang memerintahkan atau menyuruh, ditangkap pada Kamis dini hari," kata Kapolsek Sukaraja.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polsek Sukabumi Kota Iptu Astuti Setyaningsi dalam keterangan tertulis menyatakan, pada Senin (9/8/2021), korban ASP embonceng temannya yang berinisial MRM menuju tempat kejadian perkara.
Ternyata antara korban dengan pelaku sudah janjian untuk tawuran. Sementara teman korban, MRM, diminta menunggu dekat sepeda motor yang diparkir.
"Korban langsung ditendang oleh IM, hingga terjatuh. Dalam posisi terjatuh, korban dibacok dengan celurit oleh terduga pelaku PJK dan mengenai bagian dahi. Korban juga dibacok oleh N, mengenai tangan kanan," kata Astuti.
Korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Hermina Sukabumi untuk mendapat perawatan. Wakil Direktur Medis Rumah Sakit Umum Hermina Sukabumi Hendy Kurniawan menyebut korban datang pada Senin 9 Agustus 2021 sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, korban mengaku mengalami kecelakaan.
"Saat itu pun langsung kami operasi dan tindakan medis lain, tetapi (korban) tidak bertahan. Tadi dini hari (Kamis) meninggal dunia dan dipulangkan ke rumahnya," kata Hendy.
Editor: Agus Warsudi