Jalan di TPA Sarimukti KBB Ambles, Truk Sampah Mengular 3 Kilometer

BANDUNG BARAT, iNews.id - Aktivitas pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terhambat. Bahkan, puluhan truk terpaksa harus mengantre untuk bisa sampai di lokasi TPA yang akses masuknya sedang dalam perbaikan. 

Para sopir truk tampak memarkirkan kendaraan mereka di sepanjang jalan menuju TPA. Mereka harus rela antre berjam-jam karena pergerakan truk yang masuk ke TPA memakan waktu. Bahkan ada sopir yang mengaku harus menginap di jalan akibat terjebak antrean panjang. 

Baca Juga

Protes Rotasi Camat di KBB Bermunculan, Apdesi Cihampelas Ikut Keberatan

"Kondisi kaya gini udah terjadi seminggu, saya harus tidur di truk karena sampah belum terbuang," kata sopir truk asal Bandung, Jamaludin (36), Kamis (11/1/2023).

Menurutnya, meski sudah terjadi selama seminggu, namun antrean yang paling parah terjadi dua hari lalu. Pasalnya, truk tidak sampai ke tempat pembuangan. Akibatnya semua sopir truk banyak kehilangan waktu menunggu dan menginap di jalan.

Baca Juga

KCIC Kirim 4 Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung ke Depo Tegalluar

"Hari ini saja, baru jalan beberapa meter terus antre lagi lama, karena panjang antrean truk lebih dari tiga kilometer," ujarnya.

Sementara Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Riswanto menjelaskan, antrean truk sampah tersebut sudah terjadi sejak satu pekan yang lalu. Penyebabnya karena jalan menuju pembuangan di dalam TPA ambles akibat diguyur hujan deras.

Baca Juga

Polisi Cari Celurit yang Dipakai Budi Kadal untuk Bunuh M Ikbal di Rancasari Bandung

"Jalan di lokasi TPA ambles dan sekarang lagi diperbaiki, jadi cukup menghambat pembuangan," ucapnya. 

Selain itu, lanjut dia, ada alat berat bulldozer yang rusak sehingga untuk pelayanan pembuangan juga terkendala. Makanya truk sampah dari wilayah Bandung Raya seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan KBB menjadi terhambat.

"Memang agak lama antrenya, tapi semua sampa di truk semua terbuang, hanya waktunya lama," ucapnya. 

Editor: Asep Supiandi