Jaga Elektabilitas, TKD Jabar Minta Relawan Sampaikan Prestasi Jokowi

BANDUNG, iNews.id - Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta tim dan relawan meningkatkan performanya dengan cara membangun konsolidasi lapangan multikomunitas.
Permintaan Dedi itu menyikapi hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang kembali menempatkan pasangan capres cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf dari pasangan Prabowo-Sandi dengan raihan 57,7 persen berbanding 28,6 persen.
“Tim pemenangan baik struktur maupun simpatisan harus menjaga dan meningkatkan tren elektabilitas Pak Jokowi. Suasana kampanye ini sudah sangat kondusif dan produktif. Kita harus mampu menghilangkan kebiasaan kontraproduktif,” kata Dedi di Area Gedung Kembar, Jalan KK Singawinata, Purwakarta, Kamis (15/10/2018).
Dedi berpandangan sikap saling lapor melapor ke polisi seperti yang belakangan terjadi merupakan langkah kontraproduktif. Karena itu, menurut dia, kebiasaan itu harus segera dihentikan.
Polri, kata Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu, tidak boleh disibukan oleh hal yang tidak perlu. Sebab, tidak semua laporan bisa ditindaklanjuti dalam rentang waktu kampanye Pilpres 2019. “Jangan menjadikan hukum menjadi bagian dari gimik politik. Budaya lapor melapor ini tidak boleh menjadi upaya membangun eksistensi. Itu kertas kan sayang dibuangin,” katanya.
Mantan Bupati Purwakarta itu menegaskan usaha pemenangan di lapangan jauh lebih penting. Hal ini mengingat kemenangan akan diputuskan berdasarkan suara terbanyak, bukan berdasarkan laporan terbanyak kepada pihak berwajib.
“Untuk meningkatkan elektabilitas dengan margin nol koma itu gak mudah. Jadi hemat saya, jangan merusak elektabilitas Pak Jokowi yang sudah mapan dengan pernyataan yang bikin rame. Itu jelas merugikan, kalau gak bisa dorong hal positif lebih baik gak usah ngomong,” ujarnya.
Hal positif yang dimaksud Dedi adalah capaian presiden petahana itu dalam berbagai aspek pembangunan bangsa. Pada sisi ini, menurut dia, Jokowi sangat unggul jika dibandingkan dengan kompetitornya, yakni Prabowo Subianto.
Konten pembangunan inilah, lanjut Dedi, harus sampai ke dalam ruang indera publik secara luas. Sehingga, publik disodori konten berisi optimisme bukan konten perseteruan dalil hukum. Dedi memandang cara ini lebih efektif untuk menyempurnakan kemenangan pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf.
“Media itu gak usah dipenuhi gimik politik dan hoaks. Semua stakeholder pemenangan fokus pada sosialisasi pembangunan. Prestasi Pak Jokowi harus sampai ke ruang publik,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki