Dedi Mulyadi Minta Timses Jokowi-Ma'ruf Amin Jaga Elektabilitas

PURWAKARTA, iNews.id - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Jawa Barat, Dedi Mulyadi merespons hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terbaru yang menempatkan pasangan Jokowi-Ma’ruf di angka 57,7%. Sementara, Prabowo-Sandi menempati posisi 28,6%. Dia pun meminta seluruh anggota tim sukses untuk menjaga elktabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin yang sudah baik.
"Tim pemenangan baik struktur maupun simpatisan harus menjaga dan meningkatkan tren elektabilitas Pak Jokowi. Suasana kampanye ini sudah sangat kondusif dan produktif. Kita harus mampu menghilangkan kebiasaan kontraproduktif," kata Dedi Mulyadi di kantornya, Gedung Kembar, Jalan KK Singawinata, Purwakarta, Kamis (15/11/2018).
Dedi berpandangan, langkah melaporkan setiap kampanye buruk dari pihak lawan kepada kepolisian merupakan langkah kontraproduktif. Karena itu, menurut dia, kebiasaan ini harus segera dihentikan. Kepolisian RI, kata Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu, tidak boleh disibukkan oleh hal yang tidak perlu. Sebab, tidak semua laporan bisa ditindaklanjuti dalam rentang waktu kampanye Pilpres 2019 ini.
"Jangan menjadikan hukum menjadi bagian dari gimmick politik. Budaya lapor melapor ini tidak boleh menjadi upaya membangun eksistensi. Itu kertas kan sayang dibuangin," katanya.
Mantan Bupati Purwakarta itu menegaskan, usaha pemenangan di lapangan jauh lebih penting. Hal ini mengingat kemenangan akan diputuskan berdasarkan suara terbanyak, bukan berdasarkan laporan terbanyak ke pihak berwajib.
"Untuk meningkatkan elektabilitas dengan margin nol koma itu enggak mudah. Jadi hemat saya, jangan merusak elektabilitas Pak Jokowi yang sudah mapan dengan pernyataan yang bikin rame. Itu jelas merugikan, kalau enggak bisa dorong hal positif lebih baik enggak usah ngomong," ujarnya.
Hal positif yang dimaksud Dedi adalah capaian capres petahana itu dalam berbagai aspek pembangunan bangsa. Pada sisi ini, menurut dia, Jokowi sangat unggul jika dibandingkan dengan kompetitornya.
Konten pembangunan inilah yang harus sampai ke dalam ruang indera publik secara luas. Sehingga, publik disodori konten berisi optimisme, bukan konten perseteruan dalil hukum. Dedi memandang cara ini lebih efektif untuk menyempurnakan kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Media itu enggak usah dipenuhi gimmick politik dan hoaks. Semua stakeholder pemenangan fokus pada sosialisasi pembangunan. Prestasi Pak Jokowi harus sampai ke ruang publik," katanya.
Editor: Himas Puspito Putra