Jabar Tawarkan 11 Proyek Senilai Rp70 Triliun, Salah Satu Lokasi di Kawasan Rebana

BANDUNG, iNews.id - Jawa Barat akan menawarkan 11 proyek dengan nilai investasi lebih dari Rp70 triliun pada event West Java Investment Summit (WJIS) 2023 pada 9-10 Agustus 2023. Proyek-proyek tersebut terletak di daerah Karawang, Jababeka, dan kawasan Rebana.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Nining Yuliastiani mengatakan, proyek yang ditawarkan pada WJIS nanti merupakan proyek hilirisasi yang berfokus pada berbagai sektor terkait dengan renewable energi.

Hari Jadi ke-153 Kabupaten Sukabumi, Warga dan Mahasiswa Kolaborasi Bersihkan Trotoar

"Beberapa sektor tersebut di antaranya terkait dengan produksi batre, ban pesawat terbang dari bahan karet, farmasi, dan komponen mobil listrik. Selain itu, juga ada proyek PLN geothermal di kawasan Tangkuban Perahu," kata Nining di Gedung Sate, Senin (7/8/2023).

Salah satu penawaran menarik yang ditawarkan oleh WJIS adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido, yang saat ini telah berjalan dengan baik. Beberapa proyek dalam KEK Lido sudah siap untuk ditawarkan kepada calon investor.

Fenomena Aneh di Tasikmalaya, Hujan Deras Hanya Mengguyur 1 Rumah

Selain sektor industri, WJIS juga menawarkan kesempatan investasi dalam bidang pendidikan. Terdapat politeknik yang sedang menunggu dukungan dari investor untuk membangun sekolah tersebut di kawasan Rebana.

"Investasi proyek ban pesawat terbang misalnya, kita adalah penghasil karet terbesar nomor dua di dunia. Ini yang akan kami garapa," kata dia.

Celurit Terlepas saat Akan Bacok Warga, Remaja di Sukabumi Dihajar Massa

Nining juga mengungkapkan bahwa sebanyak 300-400 peserta dari dalam negeri dan luar negeri telah diundang untuk menghadiri acara ini. Undangan tersebut mencakup perwakilan dari berbagai kedutaan besar, termasuk dari China, Jepang, Korea Selatan, Singapura, serta sepuluh besar investor yang rutin berpartisipasi.

"Pelaku usaha di Jawa Barat juga diharapkan untuk ikut serta dalam acara tersebut," ujarnya.

Editor: Asep Supiandi