Isak Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Aa Gatot di Sukabumi

SUKABUMI, iNews.id - Pemakaman jenazah mantan ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Gatot Brajamusti diiringi tangis keluarga, Senin (9/11/2020). Jenazah pria yang kerap disapa Aa Gatot ini dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikiray Kidul, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat.
Jenazah dibawa dari rumah duka di Cikirai, Kampung Rambai, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat kemudian disalatkan di Masjid Jami Attawwabiin. Tampak para pelayat hampir memenuhi masjid.
Usai disalatkan, jenazah dimasukkan ke dalam ambulans untuk dibawa ke TPU Cikiray Kidul. Beberapa pelayat memilih jalan kaki berada di belakang mobil ambulans. Sejumlah warga ikut mengiringi dengan doa dan sholawat selama prosesi.
Setibanya di TPU, para pelayat pun mendoakan jenazah Aa Gatot. Tangis keluarga pun pecah saat jenazah Aa Gatot akan dimasukkan ke liang lahat. Bahkan, ada salah satu keluarga yang pingsan saat jenazah dimasukkan ke liang lahat.
Sementara itu, orang tua AA Gatot, Dudung terlihat tegar di depan liang lahat. Usai prosesi pemakaman selesai, satu persatu keluarga memberikan taburan bunga di atas pusaran Aa Gatot.
"Kami perwakilan dari keluarga memohon maaf kepada seluruh warga jika semasa hidupnya almarhum berbuat salah mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya. Semoga banyak kebaikan yang diingat," kata anak Aa Gatot Suci Fatiya usai pemakaman.
Suci menambahkan, sebelum meninggal pihaknya masih berkomunikasi dengan Aa Gatot. Namun, sejak pandemi Covid-19, dirinya dan keluarga tidak diperbolehkan menjenguk atau bertemu di lapas.
Sebelumnya, Gatot Brajamusti meninggal dunia di RS Pengayoman, Jakarta Timur setelah berjuang melawan penyakit hipertensi dan gula darah tinggi. Aa Gatot memang memiliki riwayat penyakit stroke.
Menurut Kabag Humas dan Protokol Ditjenpas, Rika Aprianti, penyebab meninggalnya Gatot Brajamusti adalah hipertensi serta gula darah tinggi.
"Yang bersangkutan meninggal dunia karena dirujuk ke RS Pengayoman Jakarta hari ini dengan keluhan hipertensi dan gula darah tinggi," tulis keterangan Kabag Humas Ditjenpas lewat pesan singkat.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto