IPW: Ada 2 Nama Calon Kapolri Beredar di Lingkaran Istana, Siapa Mereka?
JAKARTA, iNews.id - Dua nama calon Kapolri pengganti Jenderal Pol Idham Azis telah beredar dan mengemuka di lingkaran Istana Kepresidenan. Nama kedua perwira tinggi Polri itu sedang jadi perbincangan kalangan istana termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bocoran informasi itu disampaikan Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane, Kamis (7/1/2021).
"Di lingkungan Istana Kepresidenan saat ini memang sudah mengkristal dua nama calon Kapolri, yakni dari senior Akpol 88 dan junior Akpol 91," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane melalui pesan singkatnya kepada MNC Media, Kamis (7/1/2021).
Menurut Neta, pihak internal Polri berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat memilih jenderal senior sebagai Kapolri pengganti Jenderal Pol Idham Azis. Begitu juga untuk posisi Wakapolri, diharapkan dipilih dari jenderal senior dan bukan jenderal junior.
"Dengan demikian, pada periode 2021 sampai 2024, Presiden Jokowi masih bisa mengangkat dua kapolri lagi. Pertama, figur yang diangkat menjadi Kapolri adalah jenderal senior dengan NRP 65 yang berakhir masa tugasnya di tahun 2023," kata Neta.
"Kedua, kapolri NRP 65 yang pensiun di tahun 2023 itu selanjutnya akan digantikan oleh jenderal dengan NRP 67 atau 68 yang berakhir masa dinasnya di tahun 2025 atau 2026. Dengan demikian proses suksesi di Polri berjalan tanpa gejolak dan tanpa keresahan," katanya lagi.
Neta menyebut salah satu nama calon kapolri yang muncul di lingkaran istana yakni, Komjen Gatot Eddy. Kata Neta, pihak Istana sedang membuat gagasan paketan kapolri dan wakapolri dengan menyandingkan Gatot Eddy dan Listyo Sigit Prabowo.
"Dari pantauan IPW gagasan ini semakin serius dibahas kalangan Istana atau kalangan dekat Presiden Jokowi menjelang penyerahan nama Kapolri baru ke DPR, setelah Wanjakti Polri dan Kompolnas menyampaikan usulan nama nama calon Kapolri kepada Presiden," katanya.
Diberitakan sebelumnya, tiga perwira tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) disebut-sebut calon kuat untuk menduduki jabatan sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Pol Idham Azis. Ketiga Komjen itu antara lain, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Boy Rafli Amar, dan Agus Andrianto.
Ketiga nama bakal calon Kapolri segera diajukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke DPR untuk dilakukan fit and propertest atau uji kepatutan dan kelayakan.
Jika semua berjalan mulus, satu figur terpilih akan menggantikan Jenderal Pol Idham Azis yang memasuki masa pensiun pada 2021.
Yang menarik dari ketiga calon tersebut, selain kepangkatan, pengalaman, dna prestasinyanya, adalah harta kekayaan yang dimiliki.
Dari tiga nama komjen yang santer disebut sebagai kandidat kuat itu, semua telah melaporkan harta kekayaan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Daftar kekayaan itu tertera pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dapat diakses publik.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada November 2020, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono yang saat ini menjabat Wakil Kapolri memiliki harta Rp10.784.282.700. Komnjen Pol Gatot Eddy Pramono merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988.
Kemudian, Komjen Pol Boy Rafli Amar lulusan Akpol 1988 yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memiliki harta Rp6.451.502.663 berdasarkan LHKPN Oktober 2020.
Sementara, Komjen Pol Agus Andrianto lulusan akpol 1989 yang saat ini menjabat Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, memiliki harta Rp1.733.400.000 berdasarkan LHKPN Desember 2017.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Saputra Hasibuan mengatakan, calon Kapolri harus memiliki kecocokan atau satu visi dengan Presiden Jokowi.
Editor: Agus Warsudi