Investor Kembangkan Wisata Cikalongwetan-Cipeundeuy KBB, PAD Bakal Tambah Rp26 Miliar
BANDUNG BARAT, iNews.id - Dua investor berencana menanamkan modal mengembangkan potensi wisata di Kecamatan Cikalongwetan dan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Masuknya investor itu berpotensi mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Rp26 miliar per tahun.
Investor bakal membangun agro wisata di Pasir Ucing Timur Kecamatan Cipeundeuy dan pusat ekonomi baru di Walini, Cikalongwetan.
"Ketika investasi itu masuk, Pemda KBB diprediksi bakal mendapatkan tambahan PAD sekitar Rp26 miliar," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) KBB Duddy Prabowo, Kamis (2/3/2023).
Duddy Prabowo menyatakan, kedua investasi itu membutuhkan area cukup luas. Berpotensi transaksi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) karena perubahan lahan menjadi Hak Guna Usaha (HGU) atau Hak Pengelolaan Lahan (HPL).
Potensi PAD salah satunya akan masuk dari kawasan Pasir Ucing Timur. Asalnya di kawasan itu pengelolaannya HGU, tapi oleh pihak investor rencananya akan dibuat agrowisata.
"Karena itu, jenis haknya harus dikonversi dari HGU menjadi HGB dan ada potensi pendapatan dari BPHTB," ujar Duddy Prabowo.
Sementara, di kawasan Walini Cikalongwetan, investasi akan masuk dari Ciputra Grup. Di sana akan dibuat menjadi kawasan terpadu baik hunian, wisata, atau pusat perdagangan.
Lahan yang bakal dipakai adalah milik PTPN VIII seluas 1.200 meter persegi dan masih bisa bertambah.
"Dua investasi itu berpotensi menghasilkan pajak BPHTB masing-masing Rp13 miliar. Belum lagi imbas lain perekonomian di kawasan sekitar, juga akan terdongkrak," tutur Duddy Prabowo.
Duddy mengatakan, ketika destinasi wisata di dua kawasan tersebut sudah beroperasi, tentu akan berdampak baik bagi sektor pajak yang lain, seperti restoran, hotel dan lainnya.
Hal itu juga bakal menambah potensi PAD dari berbagai sektor usaha, mengingat ke depan Walini akan dikembangkan jadi kawasan ekonomi baru.
"Tahun ini kami menargetkan realisasi pajak sebesar Rp539 miliar. Jumlah tersebut bertambah dibandingkan target realisasi pajak tahun 2022 lalu yakni sebesar Rp480 miliar, dan kami optimistis bisa tercapai," ucap dia.
Editor: Agus Warsudi