Ini Tantangan Moderasi Beragama di Era Disrupsi, Berita Hoaks dan Konten Radikal
Sulit membayangkan sekitar 40 perempuan Indonesia dan 100 anak-anak di bawah 15 tahun berada di Suriah. Sebagian merasa terjebak oleh ajakan untuk berjihad, sebagian lain memang sadar penuh menjadi bagian dari ISIS.
Karena itu Kang Ace mengajak semua pihak untuk bisa menyosialisasikan moderasi beragama ke masyarakat. “Kita harus menjelaskan Indonesia bukan negara sekuler, juga bukan negara agama. Negara juga wajib memberi jaminan dan perlindungan kebebesan beragama serta melindungi kebhinekaan atau keragaman agama, budaya, dan ras,” tutur dia.
Kang Ace memberikan beberapa ciri sikap moderat dalam beragama yang harus diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan negara.
“Pertama moderasi beragama dapat ditunjukkan melalui sikap tawazun (berkeseimbangan), i’tidal (lurus dan tegas), tasamuh (toleransi), dan musawah (egaliter),” ucap Kang Ace.
Kemudian syura (musyawarah), ishlah (reformasi), aulawiyah (mendahulukan yang prioritas), serta terakhir tathawwur wa ibtikar (dinamis dan inovatif).
Editor: Agus Warsudi