Ini Penyebab Banjir Kerap Rendam Kampung Ciharashas Ngamprah KBB
BANDUNG BARAT, iNews.id - Kampung Ciharashas RT 04/04, Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kerap direndam banjir. Kejadian terbaru, Bencana banjir dengan tinggi muka air (TMA) sekitar 1 meter merendam permukiman warga pada Senin (7/11/2022).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo mengatakan, banjir kerap merendam rumah-rumah warga di Kampung Ciharashas terjadi saat intensitas hujan tinggi.
Debit air kiriman dari wilayah hulu meningkat drastis dan tidak tertampung oleh Sungai Cihaur. "Penyebabnya karena intensitas hujan tinggi jadi air meluap. Upaya antisipasinya kami sudah membuat tanggul untuk mengurangi dampak banjir serta pengerukan lumpur," kata Kepala Pelaksana BPBD KBB.
Sementara itu, pascabanjir akibat air Sungai Cihaur meluap, warga Kampung Ciharashas, RT 04/04, Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, KBB, sibuk membersihkan rumah mereka, Selasa (8/11/2022).
Ridwan Sopyan (55), warga Kampung Ciharashas mengatakan, sampah dan lumpur masuk ke rumah karena terbawa banjir. Saat kejadian, banjir sekitar 1 meter meredam perabotan. "Kemarin pas banjir, ketinggiannya sekitar satu meter. Kebetulan rumah saya berada tepat di pinggir Sungai Cihaur," kata Ridwan Sopyan.
Sebagian besar perabotan, ujar Ridwan Sopyan, tidak sempat diselamatkan ke tempat aman. Sebab banjir terjadi begitu cepat di tengah guyuran hujan deras yang turun sejak siang hingga sore hari.
Banjir telah beberapa kali merendam permukiman warga di Kampung Ciharashas saat hujan deras turun. Banjir terparah sempat terjadi pada 2021. Saat itu, puluhan rumah warga terendam banjir akibat luapan Sungai Cihaur.
Warga sempat bernapas lega setelah dibangun tanggul setinggi lebih dari satu meter di sepanjang Sungai Cihaur dan berharap permukiman tidak akan lagi kebanjiran. Namun ternyata tanggul tersebut justru terendam banjir saat hujan deras, karena ketinggian air melebihi dari tanggul tersebut.
"Kalau hujan deras, kami semua sekarang selalu was-was karena khawatir banjir lagi. Paling tidak mengamankan perabotan agar tidak terendam air dan rusak," ujar Ridwan Sopyan.
Editor: Agus Warsudi