Ini 5 Daerah dengan Angka Kematian Bayi Tertinggi di Jabar, Sanitasi Perlu Diintervensi
BANDUNG, iNews.id - Lima daerah tercatat menjadi menyumbang angka kematian bayi (AKB) tertinggi di Jawa Barat. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, kelima daerah tersebut adalah Indramayu, Tasikmalaya, Cianjur, Sukabumi, dan Bogor.
Kabupaten Indramayu menjadi daerah dengan AKB tertinggi, yaitu 14,78 per 1.000 angka kelahiran. Begitu pula dengan empat daerah lainnya yang juga masih di angka 14 kematian per 1.000 kelahiran.
Berbeda dengan lima daerah lainnya, lima daerah lainnya justru berada pada angka AKB terendah. Keliamanya adalah Kota Bekasi dengan angka 10,80 per 1.000 kelahiran, serta Kota Bandung, Kota Depok dan Kota Bogor di angka 11 kematian per 1.000 kelahiran, serta Kota Cimahi pada angka 12 per 1.000.
Angka kematian bayi di Jabar tercatat terus menurun, sejak sensus penduduk 2000 di mana 57 per 1.000 kelahiran, 2010 sebanyak 26 per 1.000 kelahiran, dan 2020 sebanyak 13,56 per 1.000 kelahiran.
Menurut Direktur Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS Ahmad Avenzora, tingginya angka kematian juga dipengaruhi oleh bagaimana sanitasi lingkungan, seperti penyediaan air bersih, gizi yang seimbang, dan lainnya
"Lima daerah itu perlu intervensi sanitasi. Itu yang sangat berpengaruh terhadap kematian, termasuk kondisi lingkungan tentunya. Nah itu yang perlu ditekan melalui proyeksi ini," kata dia pada Sosialisasi Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota di Jabar, Kamis (20/7/2023).
Menurut dia, melalui proyeksi itu, bagaimana bisa mengestimasi data kependudukan dari data-data yang ada. Bisa diproyeksikan data ke depan untuk 10 tahun atau 20 tahun ke depan. Banyak metode yang bisa digunakan untuk membuat proyeksi ini.
"Saya kira tentunya hasil dari proyeksi ini bisa mengestimasi jumlah penduduk. Kemudian bagaimana di agregasi jumlah penduduk itu kepada usia dan kepada jenis kelamin dan nantinya itu akan digunakan untuk penghitungan berbagai indikator pendidikan kesehatan bahkan nanti pertumbuhan ekonomi," ujar dia.
Kepala BPS Jabar Marsudijono mengatakan, Jawa Barat akan menghadapi peningkatan penduduk hingga 2045. Proyeksi ini dapat memetakan hal hal penting agar diambil kebijakannya. Seperti soal bonus demografi, angka kematian bayi, dan lainnya.
Editor: Asep Supiandi