Idul Adha 2023, Jabar Butuh 260.000 Hewan Kurban, Naik 10 Persen Dibanding 2022

BANDUNG, iNews.id - Jawa Barat diprediksi membutuhkan 260.000 hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha 2023. Jumlah kebutuhan itu meningkat 10 persen dibanding tahun lalu.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP), kebutuhan hewan kurban di Jabar pada 2022 sekitar 241.000 ekor domba, sapi, dan kerbau. Namun pada 2023 naik 19.000 ekor.
"Itu meningkat dari 2022 yang hanya 241.000 ekor. Kami memprediksi untuk sekarang (2023), akan lebih dari 260.000 ekor," kata Kepala DKPP Jabar Arifin Soedjayana, Kamis (8/6/2023).
Arifin menyatakan, ketersediaan hewan kurban saat ini sebanyak 500.000 ekor, terdiri dari sapi, domba, kambing, dan kerbau. Jumlah tersebut akan terus meningkat seiring mendekati waktu Idul Adha.
"Karena sekarang itu sudah masuk ketersediaan, dan kita sekarang untuk sapi, domba, kambing, kerbau, itu ada sekitar 500.000 ekor yang tersedia. Tetapi dalam kebutuhan kita (Jabar) dalam satu kali pemotongan itu di angka 240.000-260.000 ekor. Jadi kita masih surplus," ujar Arifin Soedjayana.
Di momen Idul Adha ini, Arifin mengingatkan masyarakat untuk tetap teliti dan jeli. Sebab, hewan kurban yang layak untuk disembelih ada beberapa kriteria.
Yang paling penting dari aspek kesehatan hewan itu sendiri. Jangan sampai, nantinya berdampak ke masyarakat.
"Untuk membeli hewan kurban imbauannya sekarang kalau sapi harus ada ear tag (penanda di telinga). Kemudian untuk domba atau kambing, itu biasanya kabupaten/kota akan memberikan kalung bahwa hewan itu sehat," tutur dia.
Untuk menjaga kesehatan hewan kurban, DKPP Jabar berkoordinasi dengan tim dari kabupaten dan kota untuk menberikan pengawasan dan kontroling agar hewan yang dijual dan disembelih untuk kurban layak dan aman dikonsumsi masyarakat.
"Kami provinsi (Jabar) hanya mensupervisi, melakukan pemantauan ke daerah-daerah yang memang cukup tinggi populasinya (hewan) dan itu biasanya di bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) karena pasarnya menjadi dua Jabar dan DKI (Jakarta)" ucap Arifin Soedjayana.
Editor: Agus Warsudi