Horor di Tempat Wisata Sukabumi, Mahasiswi Dirampok Pria Bersenjata Api

SUKABUMI, iNews.id - Kejadian horor menimpa seorang mahasiswi yang sedang berwisata di area perkebunan Desa Cicareuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (19/6/2021). Perempuan bernama Sintia Dwi Iromi ini menjadi korban perampok bersenjata api.

Beruntung, korban hanya mengalami luka di bagian kepala sebelah kanan. Saat ini korban sudah dibawa ke rumah sakit terdekat.

Kobaran Api Lumat Rumah di Jalan Astanaanyar Kota Bandung

"Korban Sintia Dwi Iromi ini menjadi korban perampokan saat sedang berwisata di sekitar objek wisata yang ada di wilayah Kecamatan Cikidang, Sabtu siang," Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadhila di Sukabumi.

Informasi yang dihimpun menyebutkan kejadian perampokan itu berawal saat korban bersama rekannya, Ina Nurhayati, seorang guru honorer datang ke objek wisata di Kecamatan Cikidang. Keduanya datang menggunakan sepeda motor dan berswafoto di kebun PT Kidang Gesit Perkasa.

Anak-anak Kota Bandung Sulap Jalan Ditutup Jadi Arena Bermain Bola

Saat asyik berswafoto, tiba-tiba datang dua orang laki-laki yang salah satunya membawa senjata tajam. Pelaku mengancam korban agar tidak melawan serta menyerahkan sepeda motornya. Korban yang ketakutan pun menuruti permintaan perampok bersenpi itu.

Namun, perampok yang membawa senjata api itu memukul kepala Sintia dengan menggunakan popor senjata api. Akibat pukulan tersebut, korban pun langsung tidak sadarkan diri dan mengalami luka robek di bagian kepala sebelah kanannya.

Diduga Terlibat Kasus POM TNI AL Aniaya 2 Pria di Purwakarta, Seorang Warga Ditangkap

Melihat korbannya tidak berdaya, perampok lantas mengambil sepeda motor Honda Beat warna hitam milik korban. Setelah kedua perampok melarikan diri, rekan korban pun berteriak meminta tolong. Tidak lama kemudian masyarakat mendatangi lokasi, lalu membawa korban ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan.

AKP Rizka Fadhila mengatakan, kedua perampok ini cukup nekat karena beraksi di siang bolong. Namun, karena lokasi kejadian cukup sepi, para pelaku dengan mudah melakukan aksinya. Tidak menutup kemungkinan, korban sudah dibuntuti sebelumnya.

Editor: Maria Christina