Heboh, Massa Berpakaian Putih Deklarasikan Front Persaudaraan Islam di KBB

BANDUNG BARAT, iNews.id - Massa berpakaian putih-putih mendeklarasikan Front Persaudaraan Islam (FPI) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), heboh dan viral di media sosial.  Dalam video berdurasi 1,51 menit itu, tampak massa duduk berkumpul sambil mendengarkan seseorang berbicara.

"Kami pengurus DPD, DPW, DPC beserta Front Persaudaraan Islam se-Jawa Barat dari 27 kabupaten/kota serta para alim ulama habaib dan para aktivis keadilan sejahtera Jawa Barat, mendeklarasikan kendaraan baru perjuangan umat Islam di Jawa Barat," tutur seorang pria dalam video tersebut. 

Baca Juga

Ini Jenis Racun yang Digunakan Ayah Kandung Bunuh 2 Anaknya di Purwakarta

Pria dalam video itu juga menyebutkan bahwa tujuan deklarasi untuk membela agama, bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan nama Front Persaudaraan Islam Jawa Barat. Sementara lambang dan ketentuan akan diberitahukan kemudian. 

"Demikian deklarasi ini kami sampaikan, tulus dan ikhlas," ujarnya. 

Baca Juga

Divonis Bersalah, 5 Warga India Dideportasi Imigrasi Karawang ke Negara asal

Diakhir video, pria yang berbicara melalui pengeras suara menyebutkan, daerah Bandung Barat dan 28 Muharam 1443 hijriah bertepatan dengan 5 September 2021 masehi dan kemudian diakhiri dengan takbir.

Baca Juga

5 Fakta Pengemis Pura-pura Cacat di Purwakarta, Nomor 4 Bikin Tepok Jidat

Dikonfirmasi hal ini, Kasatpol PP KBB Asep Sehabudin mengatakan, sudah mengetahui adanya video viral tersebut. Saat ini pihaknya tengah menelusuri di mana dan kapan tepatnya deklarasi tersebut dilaksanakan oleh massa dari FPI. 

"Informasi sudah didapat, masih menelusuri di mana dan kapan, jadi itu baru gambar video saja. Kami juga belum tahu posisi kegiatan itu dimana lokasinya," ujarnya saat dihubungi, Rabu (8/9/2021).

Pihaknya belum bisa menindak peserta deklarasi ataupun memberikan sanksi pada penyelenggaranya karena perlu dipastikan dulu dari mana sisi pelanggarannya. Pastinya informasi tersebut sedang ditelusuri oleh anggotanya. 

"Dilihat dulu dari sisi mana pelanggarannya, yang jelas ini kan masih PPKM Level 3. Sekarang lagi ditelusuri anggota dan ditindaklanjuti ke lapangan," ucapnya. 

Editor: Asep Supiandi