Heboh, Beredar Pesan Suara Pemuda Sukabumi Hina Nabi Muhammad SAW
SUKABUMI, iNews.id - Beredar video tangkapan layar pesan suara (voice note) status WhatsApp (WA) seorang pemuda menghina Nabi Muhammad SAW. Organisasi kemasyarakatan (ormas) Laskar Fisabilillah Indonesia (LFI) mengecam keras tindakan pemuda tersebut.
Dalam status WA yang telah direkam dan disebarluaskan tersebut, terdapat 6 status berupa pesan suara.
Dalam status pertama menyebutkan, "Jadi gini boy aku teh tadi teh nya mabok jeung Nabi Muhammad (jadi gini boy, aku tadi mabuk sama Nabi Muhammad).
Lalu dalam status yang kedua, terdengar pesan suara dari orang yang sama, "aing nga gay juga nabi muhammad pa sep***-sep** k****** ba******* (saya melakukan gay juga dengan Nabi Muhammad melakukan sep***-sep** k****** ba*******).
Selanjutnya dalam status yang ketiga terdengar ucapan, "Jeung dajal teh eta teh lanceuk aing sia tong ngaheureuyan aing bisi dikadek ku lanceuk aing (dan dajal itu adalah kakak saya, kamu jangan main-main ke saya, nanti dibacok sama kakak saya)."
Dalam status keempat, terdengar suara, "Aing eta party jeung 25 nabi kanjeng nabi sabari ngadugem tea, sabari nge** deui ba***** enakeun pokokna mah (saya pesta dengan 25 nabi sambil dugem, sambil nge** deui ba***** enak banget pokoknya).
Status kelima terdengar suara lanjutan dari status sebelumnya yang berbunyi, "sabari marabok tea ning kabeh 25 kanjeng nabi teh (sambil pada mabok semua 25 nabi itu).
Status yang terakhir terdengar, "Jadi gini aku teh mau nanya, gimana caranya login ke Konghucu."
Ketua Laskar Fisabilillah Indonesia (LFI) Abi Kholil Asubki sekaligus pengasuh Majelis Arrifa'iyah Indonesia, mengecam keras penghinaan terhadap para nabi terutama Nabi Muhammad SAW yang diduga dilakukan oleh seorang siswa MTs di wilayah Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi.
"Ini semua bisa disebabkan oleh kurangnya pengawasan dari orang tua dan pihak sekolah terhadap anak didiknya sehingga terjadi yang demikian. Atau bisa disebabkan pengaruh dari narkoba, obat terlarang," kata Abi Kholil, Jumat (5/5/2023).
Abi Kholil mengharapkan ada tindakan tegas dari pemerintah kepada para penista agama agar kejadian penghinaan terhadap keyakinan umat beragama tidak terulang dan terjadi kembali bermunculan.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi Aab Abdullah mengaku belum mengetahui kejadian tersebut. MUI Kota Sukabumi akan mencari dan menelaah kejadian tersebut.
"Kami belum mengetahui kejadian itu, kami masih dalam klarifikasi namun demikian jika hal tersebut terjadi, tidak bisa dibenarkan, ini berbahaya bagi kota kita," ujar Aab.
Editor: Agus Warsudi