Haru, Tangis Pecah saat Dedi Mulyadi Lamar Gadis Padalarang KBB untuk Driver Ojol Disabilitas
SUBANG, iNews.id - Tangis haru pecah saat Dedi Mulyadi melamar gadis di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk driver ojek online (ojol) disabilitas bernama Fitra. Lamaran Dedi Mulyadi untuk Fitra pun diterima oleh gadis bernama Lutfia.
Lamaran yang diwakili Dedi Mulyadi itu berlangsung sederhana tetapi khidmat. Suasana haru justru sangat terasa. Fitra yang merasakan bahagia, menangis sesegukan dan mengucap terima kasih kepada Dedi Mulyadi.
Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi, melamar Lutfia untuk Fitra setelah berbincang dengan driver ojol disabilitas itu. Dalam obrolan, Fitra mengungkapkan ingin menikahi kekasihnya, Lutfia yang juga seorang disabilitas.
Namun Fitra belum berani melamar karena merasa belum mampu secara ekonomi untuk menikah. "Nanti kita barengan ke rumah calon istri. Saya tentukan langsung tanggalnya,” kata Kang Dedi.
Fitra pun senang mendengar hal tersebut. Dia tak menyangka niatnya menikah justru disegerakan dengan bantuan Kang Dedi. “Masih ada waktu untuk ngumpulin uang dari ngojek. Sekarang baru dapat Rp1 juta. Kalau mas kawin sudah beli cincin 2 gram,” kata Fitra.
Singkat cerita keesokan harinya Kang Dedi kembali menemui Fitra untuk menunaikan janji melamarkan gadis pujaannya yang tinggal berdekatan di Kampung Sudimampir, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Di rumah Fitra, Kang Dedi bertemu dengan ibu dan kakaknya. Rupanya sejak dulu Fitra tidak pernah menyusahkan orangtua. Bahkan di balik keterbatasan fisiknya, Fitra tak ingin dikasihani dan selalu mencari uang sendiri.
Fitra pun menunjukkan cincin yang nanti menjadi mas kawin. Tak hanya itu dia pun menunjukkan celengan berisi uang yang khusus untuk biaya nikah. Saat dibuka celengan tersebut berisi Rp1,2 juta dan akhirnya digenapkan oleh Kang Dedi menjadi Rp5 juta sebagai modal menikah nanti.
Tak lama, berselang Kang Dedi dibonceng Fitra menuju rumah calon istrinya yang bernama Lutfia. Di sana ia bertemu dengan ayah dari Lutfia.
“Saya kagum dengan sosok Fitra ini. Memang fisik tidak sempurna tapi pikiran dan hatinya sangat sempurna. Tekad dan usahanya tinggi, dan saya mewakili keluarga Fitra datang untuk melamar,” ujar Kang Dedi.
Keluarga Lutfia, calon istri Fitra pun menerima lamaran tersebut. Bahkan saat itu juga Kang Dedi langsung menyatakan Fitra dan Lutfia akan menikah pada pada Kamis 20 Januari 2023.
Hal tersebut pun disetujui oleh kedua belah pihak keluarga. Tangis bahagia pun pecah saat lamaran tersebut diterima.
Kang Dedi Mulyadi pun memberikan sejumlah uang kepada pihak perempuan sebagai bekal untuk pernikahan nanti. “Ini uang untuk beli baju pengantin sama nikahan. Kalau makan mah nanti saya siapkan,” ujar Kang Dedi.
Wakil Ketua Komisi IV DPR itu berharap pernikahan tersebut berjalan lancar walau sederhana. Sisa uang bisa menjadi modal untuk Fitra dan Lutfia membuka usaha sebagai bekal hidup.
“Nikahnya kita buat sederhana yang penting nanti ada uang untuk buat usaha. Warung depan nanti saya sewa, nanti Fitra dan istri usaha di situ. Jadi Fitra ngojek, istrinya bisa buka usaha,” ujar Kang Dedi diwarnai tangis bahagia keluarga Fitra dan Lutfia.
Keterbatasan fisik bukan halangan bagi Fitra untuk bekerja sebagai driver ojol. Sudah sejak lama dia mengantarkan penumpang dan makanan untuk masyarakat di KBB.
Fitra bertemu dengan Kang Dedi Mulyadi secara tidak sengaja. Saat itu Kang Dedi sedang mengunjungi sepasang lansia di Kecamatan Padalarang dan tak sengaja bertemu dengan Fitra.
Awalnya Fitra hanya ingin menyampaikan ke Kang Dedi perihal keluh kesahnya sebagai disabilitas. Sebab selama ini ia sulit mencari pekerjaan padahal ia seorang lulusan SMA.
“Saya minta pemerintah adil, Pak. Karena saya punya fisik seperti ini sulit dapat kerja. Sudah melamar ke mana-mana tapi susah. Saya ini mampu, tapi orang lain berpikiran saya tidak mampu,” kata Fitra.
Kang Dedi pun mengapresiasi keluhan tersebut. Baginya setiap orang memiliki hak sama untuk mendapatkan pekerjaan. Terlebih Fitra memiliki semangat dan mampu membuktikan bisa bekerja bahkan sebagai driver ojol.
Editor: Agus Warsudi