get app
inews
Aa Text
Read Next : Pantau Harga Komoditas Jelang Imlek, DKUPP Purwakarta Gerilya ke Pasar 

Harga Pasaran Anjlok, Petani KBB Hancurkan Tanaman Tomat 

Kamis, 04 Februari 2021 - 18:57:00 WIB
Harga Pasaran Anjlok, Petani KBB Hancurkan Tanaman Tomat 
Harga tomat di pasaran yang turun drastis membuat petani di KBB merugi.  Banyak di antara mereka membabat atau membiarkan tanaman tomatnya membusuk. (Foto: Adi Haryanto)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Petani di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menghancurkan tanaman tomat yang mereka tanam. Mereka mendadak akan mengganti dengan menanam komoditas lain lantaran harga tomat di pasaran anjlok.

Langkah para petani memilih membabat tanaman tomat yang kini sedang berbuah tersebut untuk menghindari kerugian yang semakin besar.

"Lebih baik diganti tanaman sayuran. Kalau ada yang minta (tomat) silakan ambil karena dijual juga percuma gak akan ganti biaya tanam," kata petani Kampung Cisalasih, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, KBB, Ading, Kamis (4/2/2021).

Dia menyebutkan, sangat kecewa dengan anjloknya harga tomat di pasaran. Tomat yang normalnya Rp5.000/kg, kini hanya dihargai Rp800/kg. Harga itu tentunya sangat jauh dari harapan untuk mendapatkan keuntungan. 

Bisa dibayangkan, lanjut dia, harga Rp800/kg di tingkat petani itu sangat tidak manusiawi. Hitungannya adalah biaya tanam, benih, ongkos buruh panen, terus biaya angkut, semuanya sudah lebih dari Rp800/kg. Sehingga jangankan untung, untuk menutupi biaya produksi saja tidak sampai. 

"Gak ada pilihan lain selain membabat pohon atau membuangnya dan membiarkannya busuk, supaya cepat bisa nanam sayuran jenis lain," kata dia. 

Selain tomat, harga komoditas lainnya seperti sawi putih yang biasanya Rp3.000/kg turun menjadi Rp1.000/kg, serta selada sekarang hanya dihargai Rp2.000 dari harga normalnya Rp10.000 sampai Rp12.000/kg. Dirinya tidak mengetahui kenapa tiga jenis sayuran itu sekarang harganya turun drastis. 

"Sebagai petani kita berharap pemerintah dapat mengontrol harga di pasaran supaya stabil, jadi petani tidak dirugikan," ucapnya. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut